Kebetulan itu ada dua jenis. Kebetulan yang baik dan kebetulan yang buruk. Kira-kira, kebetulan kita ada di kubu mana?
~Darren.
*****
Tok tok tok
Atensi para siswa di kelas teralih dari buku ke pintu kelas. Terlihat seorang guru berdiri disana.
"Maaf mengganggu bu, saya mau mengantarkan murid baru dikelas ini."
"Ooh, iya mari silahkan masuk, nak" Panggil Bu Hana.
Seorang murid perempuan memasuki kelas dengan wajah menunduk diikuti seorang murid laki-laki dibelakangnya. Namun, berbeda dengan gadis itu, laki-laki itu melanjutkan jalannya masuk kedalam kelas dan langsung duduk di bangkunya. Ia bertindak seperti itu karna dirinya bukan anak baru dan dia merasa tidak perlu melakukan perkenalan diri. Bu Hana hanya menggeleng melihat tingkah anak muridnya yang satu itu.
"Baik, nak. Perkenalkan diri kamu"
"Perkenalkan nama saya Zana Floriensa. Saya pindahan dari SMA Jaya Bandung."
"Ada yang mau ditanyakan?" Tanya bu Hana.
"Ya silahkan" Ucap bu Hana ketika ada seorang perempuan yang mengangkat tangan.
"Kok pindah sekarang? Ini kan masih ajaran baru, lo bukan pindah karna bermasalah, kan?" Tanya siswi itu.
"Gue pindah kesini karna gue punya sahabat sejak kecil disini dan gue mau samaan SMA nya sama dia. Ada masalah?" Sarkas Zana. Zana memang agak sensi pagi ini karna terlambat tadi.
Sementara itu, dibarisan nomor 2 dari belakang Darren menatap aneh gadis sebelahnya. Sejak dia datang, gadis itu tak berhenti tersenyum dengan mata berkaca kaca. Muncullah pemikiran aneh Darren pada gadis ini. Apakah dirinya, 'belok'?
"Baik, silahkan duduk dibangku yang kosong." Perintah Bu Hana.
Zana melihat isi kelas. Fokusnya berhenti pada sahabatnya. Nasha. Kebetulan bangku dibelakang Nasha dan Darren kosong. Lantas, tanpa pikir panjang Zana memilih duduk dibangku itu.
"Aaaa Zana, lo tungguin nanti istirahat! Siap siap lo gue omelin!" Bisik Nasha.
"Hahaha, udah gue tebak. Salahin noh cowok disebelah lo!"
Nasha terdiam. Cowok disebelahnya? Darren? Ada hubungan apa Zana dengan Darren?
"Nasha, Zana! Nanti saja kalian berkenalan. Sekarang waktunya belajar!" Suara Bu Hana menginterupsi saat Nasha ingin menanyakan hubungan Zana dengan Darren.
*****
"Zanaaa! Lo tau gak tadi pagi itu gue bela belain berangkat cepat buat ketemu lo! Gue nungguin lo di depan kelas lama banget! Gue chat ga dibales, gue telfon ga diangkat! Gue sampai mikir kalau lo bohong sama gue! Gue udah sedih banget tadi!!" Kesal Nasha dengan mata berkaca kaca.
Zana terkekeh melihat sahabatnya ini. Baru saja bel berbunyi Nasha sudah menyemprot Zana.
"Hehe, nanas nanas, kapan sih gue pernah bohong sama lo? Gue tuh tadi-"
"Sha"
Ucapan Zana terpotong karna suara gadis yang memanggil Nasha. Zana melirik Nasha menanyakan siapa gadis itu.
"Oh iya, Zan kenalin ini Fena teman pertama gue pas sekolah disini. Dan Fen, kenalin ini Zana sahabat gue sejak kecil." Jelas Nasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
For The Last
Fiksi UmumSlow update ••••••••••••••• "Adakah hal yang begitu kamu nantikan disetiap waktumu?" "Ada," "Apa itu?" "Bahagia." ••••••••••••••• Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis dan seorang pria yang begitu mengharapkan kebahagiaan. Dunia begitu sempi...