"Dia memang ibu yang melahirkan, tapi hanya sebatas itu. Untuk yang merawat dan memberi kasih sayang ada 1 wanita lagi. Ibaratnya, punya ibu 2. Ibu secara biologi dan ibu secara rohani."
~Nasha
*****
"Jadi?"
Nasha tersentak kaget mendengar ucapan teman sebangku nya yang tiba tiba bersuara setelah bu Hana keluar dari kelas.
"Hah? Apanya yang jadi?"
"Ck. Lo kan udah tau nama gue tadi, gue belum tau nama lo. Jadi, nama lo siapa?" Jelas Fena.
"Ohh, gue Nasha,"
"Dari SMP mana?" Melihat wajah Nasha yang ramah senyum membuat Fena merasa nyaman.
"Ehmm, dari SMP Recent di Bandung,"
"Wah, dari Bandung? Berarti lo gak kenal siapa siapa dong disini?"
"Ehm, engga hehe. Gue baru pindah kesini dua minggu sebelum pendafataran peserta didik baru disini, jadi ya belum kenal siapa siapa," Jelas Nasha
"Yang tadi duduk disebelah lo, lo belum kenalan sama dia?"
"Ooh, yang itu udah. Kalau gak salah sih dia bilang namanya Darren,"
"Ohh, oke. Gue saranin lo jangan deket deket sama tuh cowo," Bisik Fena.
"Loh? Kenapa?"
"Dia orangnya cuek banget. Kasar. Kata kata yang keluar dari mulut dia selalu pedes. Nyebelin deh pokoknya," Nasha menatap tak mengerti pada Fena. Kenapa Fena terlihat sangat bersemangat saat menjulidin Darren?
"Lo kenal dia lama ya?"
"Dari SMP sih,"
"Ooh gitu," Kata Nasha sambil mengangguk.
"Lo gak keluar?" Tanya Fena melihat Nasha tak mengeluarkan tanda tanda akan keluar kelas padahal bel surga pelajar sudah berbunyi.
"Ehm, gue disini aja,"
"Ck. Udah ayok, lo ikut gue aja!" Fena langsung menarik tangan Nasha tanpa menunggu jawaban gadis itu.
Suasana kantin tak jauh beda dengan suasana ketika ibu ibu sedang berebutan mengambil sembako. Dapat dilihat banyak kakak kelas yang ber gender laki laki sedang menggoda adik kelas yang merupakan murid baru kelas 10, ada juga yang tebar pesona, ada yang makan sambil bercerita, begitu banyak kegiatan didalam kantin itu.
Nasha hanya mengikuti langkah Fena. Entah kemana gadis itu membawanya ia hanya menurut. Langkah mereka terhenti membuat Nasha mengangkat kepalanya.
"Ck, ngapain sih lo ngikutin gue mulu? Fans lo sama gue?" Dahi Nasha berkerut karna tak mengerti maksud perkataan Fena pada gadis didepan nya.
"Cih, siapa yang ngikutin lo? Jijik sumpah," Gadis itu langsung melangkah pergi meninggalkan Nasha dan Fena membuat Fena berdecak kesal melihatnya.
"Ayo!" Fena kembali menarik tangan Nasha dan Nasha kembali mengikuti langkah Fena.
Mereka berhenti di meja yang berada di pojok, yang ternyata sudah ada dua gadis yang duduk terlebih dahulu. Melihat interaksi mereka, Nasha tau bahwa mereka itu adalah teman dari Fena.
"Siapa Fen?" Gadis berkacamata minus itu menajamkan penglihatannya untuk meyakinkan bahwa ia tak mengenal Nasha.
"Dia Nasha. Teman sekelas dan sebangku gue. Dia dari Bandung, jadi gak kenal siapa siapa disini makanya gue ajak bareng," Sambil memakan makanan gadis berambut panjang yang duduk disebelah gadis berkacamata.
KAMU SEDANG MEMBACA
For The Last
General FictionSlow update ••••••••••••••• "Adakah hal yang begitu kamu nantikan disetiap waktumu?" "Ada," "Apa itu?" "Bahagia." ••••••••••••••• Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis dan seorang pria yang begitu mengharapkan kebahagiaan. Dunia begitu sempi...