7. SIAPA?

4 6 0
                                    

"Gue gak tau siapa lo, tapi kenapa gue ngerasa dekat dengan lo. Dan kenapa lo harus seperti dia? Siapa lo?"

~Darren

*****

Nasha tak tahu harus menganggap ini sebuah keberuntungan atau kesialan. Pasalnya, sekarang ini Nasha tengah duduk didalam bus dengan posisi di sebelah Darren. Lelaki tampan namun dingin.

"Lo setiap hari berangkat sama pulang sekolahnya naik bus ya?" Nasha bingung ingin mencari topik seperti apa hingga pertanyaan itu muncul di otaknya.

"Hm" Dan jawaban yang diterima Nasha hanya sebuah deheman.

Percakapan mereka berakhir setelah deheman Darren.

"Kenapa?" Setelah lama berdiam suara Darren menyadarkan Nasha dari lamunannya.

"Hah?"

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Kenapa kalau gue naik bus?"

"Oh engga, gue agak heran aja. Kan, sekarang anak cowok itu biasanya naik motor atau mobil kesekolah."

"Oh. Gue bukan mereka. Gue gak mati kalau gak ngikutin trend mereka."

"Iya, gue tahu. Jangan bawa serius, gue cuma pengen cairin suasan," Ujar Nasha dengan nada kesal.

"Hm. Gue punya motor. Gue punya mobil. Tapi gue lebih suka naik bus."

"Kenapa?"

Darren melirik Nasha sambil menampilkan smirk yang membuat Nasha merinding seketika.

"Karna gue bisa lihat wajah orang."

"Tapi, lo setiap hari kan bisa lihat wajah orang, apalagi kalau disekolah."

"Gue mau menikmati imajinasi gue dengan waktu lama. Disekolah gue ga bisa natap orang dalam waktu lama. Disini, tempat sekecil ini membuat gue leluasa berimajinasi dan membuat gairah gue meningkat untuk melaksanakan imajinasi gue." Nasha mengernyit bingung dengan ucapan Darren. Tapi kebingungan nya tertutup oleh ekspresi takut ketika melihat senyum miring Darren.

"Imajinasi seperti apa yang lo maksud?"

Darren terkekeh pelan sambil menunduk membuat Nasha merasa Creppy.

"Seperti apapun itu, gue yakin lo gak bakal sanggup berimajinasi dan menyatakan imajinasi itu. Lo, cuma bisa ber halu dan terus ber halu seperti gadis lainnya," Sarkas Darren masih dengan senyum miring yang terpancar.

Nasha hanya mendengus lalu memilih diam karna takut mengeluarkan pertanyaan yang berujung membuat suasana semakin creppy.

Tak lama bus yang ditumpangi mereka sampai, Nasha buru buru turun dari bus karna sudah merasa panas sendiri.

Lain hal dengan Darren yang menatap datar Nasha yang berlari kecil. Darren merasa bingung dengan dirinya. Hampir saja dirinya mengatakan tentang kebenaran dirinya pada Nasha yang notabene nya baru dikenal kemarin.

"Shit. Siapa lo?" Batin nya dengan wajah datar.

*****

Bel pergantian jam pelajaran baru saja berbunyi yang artinya sekarang adalah jam nya kelas X IPA 1 melakukan pelajaran olahraga yang mana pelajaran itu adalah pelajaran yang paling tidak bisa dikuasai oleh Nasha.

Nasha merasa sial sekali hari ini, pasalnya dirinya lupa memasukkan pakaian olahraga kedalam tas nya. Melihat seluruh teman-temannya berangsur pergi ke toilet untuk berganti pakaian membuat Nasha semakin takut.

For The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang