Kenangan

74 8 2
                                    

"Lo pernah jatuh cinta gak? "Tanya Shaheer menoleh ke arah Ameera yang sedang menatap indahnya pantai dengan guratan senja.

"Pernah, gue masih normal kok "jawabnya dengan wajah menghadap Shaheer sehingga mata coklat Shaheer bertemu dengan mata indah Ameera.

"Gue cuma mau bilang sorry, karna perjodohan ini lo mungkin ga bisa kejar cinta lo"ucap Shaheer sembari menggenggam tangan Ameera.

"Bukan salah lo kok, ini takdir gue dan gue gak masalah juga nikah sama lo, lo kan ga laku"ucap Ameera dengan tawanya yang mendapat cubitan di pipi dari Shaheer.

"Iya kan.. kalo lo laku pasti lo udah nikah di umur lo yang sekarang"ucap Ameera yang seketika membuat Shaheer terdiam.

"Andai gue bisa jujur sekarang Meer, gue ini duda gue udah pernah nikah bahkan gue bisa liat sekilas ada bayangan Rhea di diri lo"batin Shaheer.

"Heei kok lo diem? sorry kalo lo tersinggung, gue ga bermaksud kok beneran"ucap Ameera setelah melihat Shaheer bungkam untuk beberapa saat.

"Iya gue tersinggung lo salah jadi harus di hukum"ucap Shaheer yang pura pura marah kepada Ameera.

"Emang ini sekolah enak aja lo main hukum hukum emang lo siapa kepala sekolah gue"ucap Ameera yang tak terima mau dihukum.

"Ya karna lo udah salah, jadi lo gue hukum"Ucap Shaheer mendekatkan wajahnya.

"Eh eh lo mau ngapain deket deket"ujar Ameera gelagapan dan..

Cupp, satu kecupan mendarat di pipi gadis itu yang membuat pipinya merah bak tomat, Ameera pun memalingkan wajahnya sedangkan pelakunya hanya tersenyum.

"Gimana hukumannya, enak ga apa mau tambah lagi"ucap Shaheer seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Iish dasar Naugty boy, lo main cium cium aja "ucap Ameera yamg masih deg deg an seakan jantung nya hampir lepas,karna ia bahkan belum pernah di cium oleh pria kecuali bhai nya.

"Apa apa ga denger lo panggil gue apa"ucap Shaheer mendekatkan telinganya.

"Ga ga ada lo sih ah budeg jadi orang"ucap nya sembari menatap langit lagi.

"Dasar my little girl, sini biar tambah sweet"ujar Shaheer seraya menarik Ameera kedalam dekapannnya.

Mereka pun melanjutkan moment melihat sunset dengan Ameera yang bersandar di dada bidang Shaheer sementara tangan kekar Shaheer merangkul pundak Ameera.

Entah ada apa dengan Shaheer, pria yang dikenal es batu oleh staff kantornya bisa seperti ini.

Setelah dirasa langit mulai berganti gelap mereka pun pulang.

Ameera's house

Ameera pov on

Aku pun berjalan menuju kamarku sepertinya bhai dan didi sudah berada di dalam kamar mereka, setelah masuk aku langsung merebahkan tubuhku di kasur Queensize milikku.

Membayangkan bagaimana tadi Shaheer mencium pipiku dan memelukku. Aku teringat bahwa tadi didi memberiku kotak hadiah dari Shaheer. Dengan hati hati aku mulai menarik pita merah itu hingga terlepas sehingga memudahkan ku untuk membukanya.

Tak butuh waktu lama kotak merah itu terbuka dan ternyata adalah sepaket Liptick, aku tidak menyangka Shaheer akan mengirimkan ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CRAZY WEDDING (HIATUS SEMENTARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang