Suka?

88 9 2
                                    

"Ok.. sepertinya di depan suara mobil Shaheer bhai didi aku berangkat dulu yah doakan aku selalu daah"ucap Ameera berpamitan kepada bhai dan didinya sembari menyentuh kaki mereka berdua.

"Tentu aku akan mendoakan mu hati hati salamkan pada Shaheer juga"ucap Saurabh.

"Daah aku pergi bhai didi.. "ucap Ameera membawa peralatannya dan pergi menemui Shaheer yang datang menjemputnya di depan.

Setelah kepergian Ameera Saurabh melanjutkan sarapannya dan memulai obrolan kecil.

"Suamiku.. aku merasa takut, aku takut jika progam hamil ini gagal.. aku tidak bisa memberimu keturunan"ujar Ridhi dengan wajah sendunya.

"Kita belum tau hasilnya kan kenapa kau begitu cemas, Ameera adalah anak kita walaupun bukan dari rahim mu tapi dia anak kita kan? "Ucap Saurabh menenangkan hati istrinya itu.

"Seharusnya dulu kau turuti ucapan ibumu itu kau tidak menikahiku dan menikahi Radha saat itu mungkin kau bisa memiliki anak"ucap Ridhi menatap mata indah sang suami.

"Apa yang kau katakan Ridhi aku hanya mencintaimu dan seandainya aku menikahi Radha aku memang memiliki anak tapi apa aku bahagia? apa aku akan mendapat kan cinta juga? "Ucap Saurabh menangkup pipi istrinya.

"Tapi.. aku ini.."ucap Ridhi yang terpotong oleh Saurabh.

"Ridhi dengar aku.. kau bahkan mau menerimaku yang saat itu hanya karyawan kantor biasa dan mengasuh Ameera sedangkan Radha tidak mau mengurus bayi yang bukan anaknya"ucap Saurabh memberi pengertian kepada istrinya.

"Tetap saja suamiku aku ini wanita tidak sempurna 18 tahun kita menikah tetapi aku belum juga hamil"ujar Ridhi memegang tangan Saurabh yang berada di pipinya.

"Kau sempurna hanya kau sudah jangan dipikirkan lagi sekarang kita harus banyak berdoa agar progam nya berhasil aku akan selalu untukmu Ridhi sampai kapan pun"ucap Saurabh sembari mencium kening Ridhi.

"Baiklah aku pergi ke kantor dulu jaga dirimu di rumah jangan lupa minum vitaminnya oke.. "ucap nya sembari beranjak berdiri, mengambil tas kantornya dan berjalan menuju mobilnya yang terparkir di halaman rumahnya.

                            ____

Ameera pov on

Aku pun melangkahkan kakiku menuju mobil Shaheer dan segera masuk kedalam mobilnya.

"Hallo Sha ada apa? kenapa wajahmu "ucapku setelah melihat wajah cemberut Shaheer.

"Gue gak mau ngomong sama lo"ucapnya ketus.

"Laah salah gue apa coba kok lo gitu si?"ucapku bertanya apa sebenarnya kesalahanku ini.

"Kenapa lo gak bilang kalo lo mau kemah? "tanya Shaheer sembari melajukan mobilnya menuju sekolah Ameera.

"Yaelah masalah gitu doang sih.. gue lupa Sha"ucap ku santai, ya memang gue lupa beneran ini mah.

"Udah jangan ngambek lagi yah lain kali gue janji bakal ngabarin lo kalo ada apa apa"ucapku menggenggam satu tanggannya.

"Janji yah ,awal lo bohong gue ini calon suami lo jadi gue harus paham nih kegiatan lo di sekolah"ucapnya masih dengan wajah ditekuk.

"Iya eh kemarin ngapain lo ngirim sekotak lipthick sih mana warna nya merah merah banget"ucapku mengingat kado yang di berikan Shaheer.

"Ya gue ini lagi belajar gue cari di internet kesukaan nya anak gadis kek lo gini masih 18 taun kan"ucap nya tersenyum.

"Ya ampun Sha lo bakan mau berjuang buat dapetin hati gue"ucapku dalam hati dengan menatap Shaheer yang sibuk menyetir.

CRAZY WEDDING (HIATUS SEMENTARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang