Perkenalan

135 24 3
                                    

Pagi ini sinar menerobos masuk kedalam kamar bernuasa putih abu abu ini,terlihat sang empunya kamar masih saja bergelut dengan dunia mimpinya hingga suara nyaring itu membangunkan dari tidurnya.

Shaheer Pov
"Tok tok tok"anggap suara pintu yang diketuk oleh wanita paruh baya ini,kemudian masuk kedalam kamar putra tunggalnya itu.

"Shaheer bangun nak ini sudah pagi"ujarnya dengan lembut sembari membelai rambut sang putra.

"hmm ibu..beri aku 5 menit lagi ok"ujarku setengah sadar dgn mata masih terpejam.

"ayolah shaheer hari ini kau ada janji kan mengajak calon menantu ibu ini jalan jalan"ucap ibuku.

"hmm oke baiklah ibu aku mandi sekarang setelah itu aku akan berangkat ke rumah ameera"ujarku.

sembari membuka mata dan bergegas menuju kamar mandi yang berada di sudut ruanganku.

Author pov
Sedangkan di kediaman ameera gadis cantik dan berambut sedikit pirang itu sedang duduk santai di sebuah ayunan di balkon rumahnya.

Ia sedang melamunkan takdirnya ini ,ia harus bagaimana sejujurnya di dalam hati nya sudah ada seorang yang ia cintai lalu ia harus bilang apa kepada semua orang.

"apakah takdir memang seperti itu?apakah aku harus merubah takdir atau menerimanya?aku harus bagaimana ?aku tidak mencintainya ini hanya karna balas budi dan hutang !kenapa harus aku?"tanya nya kepada dirinya sendiri .saat ini tatapan ameera sedang kosong ia menerawang bagaimana masa depannya nanti.

Ameera pov
Suara langkah kaki itu membuyarkan lamunan ku..aku hafal itu pasti bhai saurabh.

"hei meera jangan melamun seperti ini maaf kan bhai ,bhai tidak tau harus berbuat apalagi?hutang nya terlalu besar nak bhai harap kamu mau memaafkan bhai"ucap saurabh sambil menangkupkan kedua tangannya di depan ameera .

"emm bhai tidak perlu seperti itu ,bhai menganggapku seperti anak kan ?pilihan pasti yang terbaik untukku"ujarku berdiri memegang tangannya .

Sebenarnya hatiku tidak terima dengan pernyataan itu tapi di sisi lain aku tidak bisa menolak keputusan orang yang sudah merawatku sejak masih bayi.

"aku pasti akan bahagia bhai ,bukankah bhai selalu mengatakan seseorang pasti sudah mempunyai bahagianya masing masing dan aku pasti dapatkan"ucapku dengan
menunjukkan senyum ku..ini bukan senyum seperti biasa ini senyum kepedian.

"aku akan selalu berdoa agar kebahagiaanmu selalu bersamamu meera"ujar saurab dan memeluk keponakannya yang sudah ia anggap seperti anak nya sendiri.

"meera cepat bersiap setelah ini shaheer akan menjemputmu untuk pergi jalan"ujar saurab melepaskan pelukan mereka.

"baiklah aku akan dandan yang cantik untuk calon suamiku"ujarku tersenyum dan kembali ke kamarku meninggalkan bhai sendiri di balkon.

CRAZY WEDDING (HIATUS SEMENTARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang