Perundung

414 49 3
                                    

Hai, apa kabar?!

Sebelumnya, aku mau bilang makasih buat siapapun yang masih nyimpen ini di library atau bahkan di reading list kalian.

Akhirnya aku beraniin buat lanjut hehe

Selamat baca ya!

.

.

Bel pulang sudah berbunyi. Tapi Min Yoongi masih tidak berniat untuk meninggalkan kelasnya.

Siswa-siswi berhamburan. Suasana khas jam pulang sekolah dengan suara gaduhnya seperti sengaja membuat Yoongi jadi orang tidak sabaran.

Kalau boleh jujur, Yoongi paling tidak suka jam pulang.

Akhirnya keadaan sekolah sudah lumayan sepi. Pria pucat itu memasukkan buku dan alat tulisnya ke dalam ransel.

"Ah mereka kenapa belum pulang sih."

Netranya menangkap segerombol siswa di lorong. Yang jika dilihat dari sudut pandang guru BK, mereka adalah anak-anak nakal. Di sana ada sekitar 5 orang siswa.

"Psst, awas-awas ada si suram!"

Tentu saja itu terdengar oleh telinga Yoongi. Yang kini warnanya memerah tanda ia tak suka.

"Eits. Mau kemana nih... Anak om?"

Rahang Yoongi mengeras.

Salah satu pria yang menghalangi jalannya tiba-tiba mengambil sesuatu dari saku kemeja Yoongi. Sebuah uang kertas berwarna biru.

"Asik.. Makasih nih ya uang dari 'om'nya"

Tak lama gelak tawa dari temannya yang lain menggema di lorong.

Kini Yoongi hanya mematung. Pos satpam hanya sekitar 10 meter lagi. Tapi rasanya sangatlah jauh. Dia ingin segera meninggalkan tempat ini. Meninggalkan orang-orang ini.

Dia mengepalkan kedua tangan kemudian membuka sedikit mulutnya dengan mata yang malah menghadap ke ubin.

"S-sudah? Aku mau pulang "

"Pulang? Udah dijemput om?"

Sial. Rasanya mata Yoongi memanas. Ia tidak suka diperlakukan seperti ini. Dia memiliki paman. Tapi pamannya sudah seperti ayahnya sendiri.

Tolong ingatkan mereka. Dia ini hanya Piatu yang kini tinggal bersama paman sedangkan ayahnya keluar masuk penjara karena hobi mabuknya yang selalu diakhiri dengan berbuat kejahatan.

Ingin rasanya Yoongi menjelaskan itu, tapi ia tidak ingin dikasihani. Apalagi oleh orang-orang bodoh yang tengah mengerumuninya saat ini.

"Yoongi!"

Seketika Yoongi menoleh ke arah suara. Dilihatnya sosok pria asing yang berpostur badan tidak beda jauh darinya berada di gerbang, tepatnya samping pos satpam.

Oh benar sekali! Satpam!

Dia sedang bersama satpam sekolah. Mungkin ini kesempatannya untuk lolos, pikirnya.

Yoongi refleks melambaikan tangan, kemudian disambut oleh tawa merekah dari si pria yang tadi memanggil.

Seketika siswa-siswa yang mengerumuninya tadi berbalik ke arah suara. Menyadari satpam juga melihat ke arah mereka.

"Hmm ok. besok lagi ya, anak om?"

Satu pria itu menepuk pundak Yoongi. Dan berlalu diikuti oleh keempat lainnya. Yoongi menghela nafas tapi matanya membola saat ingat bahwa tadi ada orang yang memanggilnya. Ia berjalan menuju orang tersebut.

Save Me. [KOOKGA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang