EPS 15 : BACK TO HOME

78 9 2
                                    

Sudah genap seminggu Tuan Wijaya-selaku Ayah Ranu, kembali dari rumah sakit, ia kini dirawat dikediaman rumah milik Bunda Ranu, awalnya sang Ayah menolak dengan keras karena beralasan tidak ingin merepotkan mantan istrinya dan juga sang anak. Namun dengan memberi pengertian dan perhatian secara perlahan-lahan Bunda Lisa-Bunda Ranu dan juga Ranu mampu membuat hati sang Ayah luluh dan mengiyakan untuk dirawat dirumah kediamannya.

Seperti pagi ini misalnya, Bunda sudah disibukan dengan segala macam urusan mulai dari mencuci rambut ayah dengan shampo, menyuapinya dengan bubur ayam, memotong buah untuk dikonsumsi sampai memandikan sang bungsu yang akhir-akhir ini mulai tantrum.

Berbicara tentang Rena, ia sangat senang dengan kedatangan Ayah dirumah, ia juga memamerkan sang Ayah kepada teman-temannya bahwa sang Ayah telah kembali dari Bulan, sesekali Ayah juga mengajak Rena bermain boneka dari kertas yang harus digunting, bermain boneka barbie, masak-memasak atau salon-salonan.

Selain itu, Ayah juga menjadi korban keusilan sang bungsu dengan tangan mungil Rena, ia dengan lihai mengucir rambut sang Ayah lalu memberikan jepit rambut berwarna pink yang sangat mencolok. Sungguh suasana rumah kembali menjadi lebih hidup dan hangat, berbeda dari biasanya yang hening, sunyi dan tak berpenduduk.

Kak Ratu selaku Kakak sulung Ranu, ia sangat senang ketika Bunda memberitahu bahwa sang Ayah telah kembali kerumah dan berkumpul bersama seperti sedia kala, ia juga dengan telaten merawat sang Ayah ditengah kesibukan kuliahnya. Bergantian dengan sang Bunda ketika harus bekerja.

🕊️ 🕊️ 🕊️

Kedekatan Ranu dengan Erika kian hari mulai memudar, seperti ada tembok diantara mereka berdua,yang saling menghalangi satu sama lain, hal itu juga dirasakan oleh sang sahabat Nabila dan Albara, bagaimana Erika bersikap dengan Ranu yang perlahan mulai menjauh.

Hingga suatu ketika mereka berpapasan di parkiran sekolah, Bola mata Erika tidak sengaja bertemu dengan mata elang milik Ranu yang kala itu seseorang yang akhir-akhir ini mengganggu kehidupannya duduk manis diatas jok motor sambil melingkarkan tangannya ke perut cowok itu, siapa lagi perempuan itu kalau bukan Mawar.

Erika terdiam, matanya terbelalak melihat sesuatu yang baru saja ia lihat didepan matanya sendiri, buru-buru cewek itu memutus kontak dengan pemilik mata elang itu, Erika terdiam dalam posisinya lalu cewek itu berusaha menghembuskan napas dengan kasar. Kakinya bahkan seperti tertancap tidak bisa bergerak untuk melanjutkan langkahnya seperti tertancap paku diatas lantai.

Sekilas Erika melihat senyum dari perempuan yang duduk diatas motor itu, senyum penuh kemenangan, hatinya mendadak nyeri dan sesak, apakah dia cemburu dengan mawar? Ah tentu saja tidak, Ranu bukanlah pacar Erika, batin Erika mensugesti pikirannya.

Erika berusaha tegar, ia berjalan melewati dua manusia yang sedang kasmaran terdengar suara gerum motor knalpot yang sangat mendominasi. Cowok itu melewatinya tanpa bertegur sapa, benar-benar situasinya sudah berubah tidak seperti sedia kala, seperti tidak saling mengenal satu sama lain.

🕊️ 🕊️ 🕊️

Malam ini adalah malam Minggu, malam dimana anak muda menghabiskan waktunya berkumpul bersama teman-teman seperjuangannya, mereka dengan leluasa bebas dari jeratan tugas dan mata pelajaran yang membuat mabuk isi kepala.

Kebiasaan mereka kalau sudah nongkrong tidak tahu jam, terkhusus bagi anak cowok nongkrong bersama teman bisa menghabiskan waktu hingga matahari akan menampakan wajahnya serta ayam mulai berkokok baru mereka akan kembali ke rumah masing-masing apalagi seperti musim saat ini, musim balap sepeda motor.

Usai melakukan balap motor, Ranu menyendiri ia lebih memilih duduk dipojokan daripada bergabung bersama gerombolan teman-temannya yang sedang asyik merayakan kemenangan, sesekali cowok itu menyesap vapor yang ia genggam ditangan kirinya. 

PAUS & MATAHARI  [ SELESAI✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang