33. Koma

221 8 1
                                    

"Keisha ko lama banget ya pegel nih gue megang kue dari tadi" gerutu Agatha yang sedang memegang sebuah kue dengan lilin yang menunjukkan angka 17 tak lupa juga terdapat nama bertuliskan 'HAPPY BIRTHDAY KEISHA' yang semakin menambah kesan cantik pada kue tersebut.

"Mungkin Keisha masih dijalan dia kan jalan kaki" ucap Revan menenangkan Agatha.

"Eh Vin lo kok lari larian sih?" Tanya Agatha yang melihat kedatangan Arvin dengan nafas tersengal-sengal.

"I ... tu ... tadi ... gue ... liat ....,"

"Liat apa?" Tanya Kenan panik.

"Ngomong tuh yang bener dong Vin lo liat apaan?" Tanya Agatha yang ikut panik.

"Ada orang kecelakaan didepan sana katanya cewek anak SMA dia ketabrak truk tapi gue ga liat jelas mukanya soalnya ketutup sama orang orang yang ngeliat korbannya" jelas Arvin membuat semua orang disitu terkejut apalagi Agatha yang membelalakkan matanya dan membuka mulutnya lebar-lebar tak percaya dengan apa yang Arvin ucapkan barusan.

"Ga itu pasti bukan Keisha YA KAN?! ITU PASTI BUKAN KEISHA!!" Agatha menjatuhkan kuenya lalu menggeleng kan kepalanya tak mungkin itu Keisha.

"Jangan nethink dulu ta siapa tau itu bukan Keisha" ucap Prisyi memeluk tubuh Agatha yang matanya sudah mulai berkaca-kaca.

Tanpa berkata apa apa Kenan langsung saja berlari kearah jalan.

"KEN LO MAU KEMANA? INI KEJUTANNYA GIMANA WOY?!" Teriak Revan dari dalam cafe.

"Kita susul aja" ajak Arvin dan diangguki semuanya kemudian mereka berempat berlari keluar cafe menyusul Kenan.

***

"Permisi pak bu saya mau liat korbannya" Kenan menerobos kerumunan orang orang yang sedang melihat korban yang ditabrak truk tadi.

Kenan membelalakkan matanya terkejut, tak mungkin! Ucapan Agatha tak mungkin benar benar terjadi.

"KEISHA!" Kenan menghampiri tubuh Keisha yang sudah berlumuran darah.

Banyak darah yang keluar dari kepala, hidung, bagian lengan, dan kaki Keisha yang terlihat cukup parah.

"Kei plis bertahan" Kenan meletakkan kepala Keisha dipahanya sambil menatap Keisha yang menutup matanya rapat-rapat.

"Kenan ngapain si lo liat korban---" mata Arvin terbelalak sempurna, ia menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"KEISHA!!" Teriak Agatha kencang sambil menangis histeris.

"Cepet bantuin gue bawa Keisha ke rumah sakit!!" Suruh Kenan kemudian Arvin dan Revan mulai membawa tubuh Keisha kedalam mobil Kenan yang terparkir tak jauh dari tempat kejadian.

Kenan melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata, ia tak mau Keisha telat ditangani oleh dokter masa bodo dengan sekitarnya yang terpenting nyawa Keisha selamat.

Dibelakang ada Agatha dan Prisyi yang terus menangis melihat Keisha dipangkuan mereka berdua dengan berlumuran darah.

"Coba aja kita ga bikin kejutan dan nyuruh Keisha ke cafe deket sekolah pasti kejadiannya ga akan kaya gini" sesal Agatha lalu memeluk tubuh Keisha dipangkuannya.

"Tenang ta ini semua udah takdir yang penting kita berdoa untuk keselamatan Keisha" ucap Arvin dibangku belakang bersama Revan.

"Tapi ini semua salah gue Vin kalo gue ga ngerencanain kejutan ulang tahun buat Keisha pasti Keisha gaakan--"

"CUKUP AGATHA! plis jangan nyalahin diri lo sendiri terus, lebih baik lo sekarang berdoa yang terbaik buat Keisha" bentak Revan semakin membuat Agatha menangis tersedu-sedu.

innocent girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang