37. Pencarian

271 12 7
                                    

Kenan sedang bersiap-siap untuk kerumah sakit menjenguk Keisha. Kenan akan berusaha untuk membantu Keisha mengingat semuanya lagi secara perlahan. Dengan senyum yang mengembang Kenan menuruni satu persatu anak tangga, kemudian berjalan untuk segera keluar rumah.

"Mau kemana lo?" Tanya Alana berdiri dibelakang Kenan dengan segelas susu putih hangat di tangannya.

"Bukan urusan lo." Ketus Kenan tanpa membalikkan tubuhnya.

"Kenan, kamu tidak boleh seperti itu sama kakak kamu" sahut sang ayah yang sudah siap untuk berangkat bekerja.

"Kenan ga pernah nganggep dia kakak kenan" jawab Kenan kemudian kembali berjalan keluar dan pergi mengendarai motornya.

"Papah berangkat kerja dulu ya Al, kamu disini aja sama mamah okey?" Sang ayah tersenyum.

Alana berdehem lalu mencium punggung tangan sang ayah. Setelah ayahnya sudah pergi Alana pergi ke kamarnya.

*****

"Bun, ini punya siapa?" Keisha menunjuk kado-kado yang menumpuk disamping bangkarnya.

"Ini hadiah ulang tahun kamu dari sahabat sahabat kamu" Andini mengambil semua kado tersebut lalu meletakkannya di atas paha Keisha.

Keisha memakai bando berwarna biru muda pemberian dari Agatha, Cantik. Keisha mengambil cermin berukuran kecil lalu melihat dirinya di cermin tersebut dengan bibir yang tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya.

"Anak bunda cantik banget pake bando ini" Andini ikut tersenyum sambil mengelus rambut Keisha.

"Nanti kalau Keisha pulang dari rumah sakit Keisha mau pake sepatu putih ini ya Bun?" Keisha mengangkat dan mempertunjukkan sepatu putihnya pemberian Prisyi.

"Pasti sayang, kamu boleh minta apapun sama bunda." Keisha langsung memeluk Andini.

Toktoktok

"Permisi go food" seseorang mengetuk pintu.

"Itu siapa Bun?" Keisha melepaskan pelukannya.

"Sebentar bunda buka dulu" Andini berjalan menuju pintu lalu membukanya. Terlihat Kenan yang tersenyum manis dengan tangan yang memegang sebuket bunga.

"Eh Kenan, kirain siapa ayo masuk" Kenan pun masuk kedalam menghampiri Keisha yang masih memakai bando biru muda.

"Hai Kei" sapa Kenan dengan senyuman yang mengembang.

"Ha-hai" jawab Keisha sedikit tersenyum.

"Cantik" puji Kenan membuat Keisha tersipu malu.

"Bunga, buat kamu." Kenan memberikan sebuket bunga yang ia bawa untuk Keisha.

"Makasih" Keisha mengambil bunga tersebut.

Bruakkkkkkkk

Pintu ruangan terbuka lebar karena ulah seseorang yang mendorongnya dengan kencang. Terlihat lah kehadiran empat orang yang berdiri diambang pintu dengan wajah yang merasa tidak bersalah. Siapa lagi kalau bukan Agatha, Prisyi, Revan, dan si pelaku yang mendorong pintu dengan kencang yaitu Arvin.

"Kalian ini ngagetin kita aja" Andini mengelus dadanya karena terkejut.

"Hehe maaf ya tan si Arvin lagi mode gila makanya tadi kelepasan" Jawab Agatha. Mereka berempat pun masuk kedalam menghampiri Keisha dan Kenan.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Agatha.

"Baik" Keisha sedikit tersenyum.

"Lo suka sama bando dari gue?" Tanya Agatha, kemudian Keisha melepaskan bando biru muda tersebut dan mengangguk iya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

innocent girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang