9

773 132 1
                                    

Mama Mingi sedang bersih-bersih rumah. Kali ini beliau memasuki kamar Mingi. Udah lama gak pernah bersihin kamar Mingi.

Mama membuka kamar Mingi. Bau busuk menyambut lubang hidung Mamanya.

"Uhh! Bau apa ini ih! Dasar anak cowok, gak pernah bener kamarnya." Mamanya mulai membersihkan meja dan barang-barang Mingi.

Namun bau busuk itu makin lama makin bau.

"Bau apa sih ini! Hah! Aku gak kuat!" Mamanya mengambil parfum milik Mingi, lalu menyemprotkan ke seluruh ruangan.

"Gimana bisa Mingi bertahan di kamar dengan bau busuk seperti ini?" Mama melanjutkan bersih-bersihnya.

Membersihkan patung-patung kecil tokoh anime, buku-buku komik, menata baju-baju Mingi yg berserakan di kasur.

Tiba-tiba kaki Mama tidak sengaja mengenai kotak yg ada di bawah kolong kasur. Kotak yg berisikan barang-barang deep web yg pernah Mingi beli masih disimpan disitu.

Mamanya sempet kaget dan penasaran melihat kotak itu. Untung saja Mingi sudah menutup rapat-rapat kotak itu dengan lakban berlapis-lapis.

Ya meskipun baunya gak bisa hilang begitu saja. Yg penting barangnya aman.

Lalu Mamanya beralih untuk membersihkan kasur. Beliau menemukan sebuah earphone di bawah bantal Mingi. Lalu beliau mengambilnya.

"Ini kan earphone yg mahal banget itu. Dapet uang dari mana dia bisa beli-"

"Ma cari makan diluar- Astaga!" Tiba-tiba Papa Mingi masuk ke kamar Mingi. Beliau mendapati istrinya sedang memegang earphone Mingi.

"Eh Papa. Mama lagi bersihin-" Papa Mingi kaget melihat earphone itu.

"Bawa sini earphonenya!" Papa langsung merebutnya.

"Ada apa Pa?"

"Earphone siapa ini? Punya Mingi?"

"Tadi Mama nemuin itu di bawah bantal. Ya berarti punya Mingi."

"Kita harus buang ini sejauh mungkin sebelum Mingi pulang!"

"Emangnya ada apa sih Pa? Nanti kalau Mingi nyariin gimana?" Papa berjalan keluar diikuti Mamanya.

Namun saat sampai di ambang pintu, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan Mingi di depannya.

"Mama Papa, sedang apa di kamarku?" Mereka panik.

"Tuh kan Pa." Ucap Mama.

"Papa mau tanya, ini punya siapa? Punya kamu?" Sambil menunjukkan earphone didepan wajah Mingi.

"I- iya Pa."

"Dari mana kamu dapat earphone ini?"

"Tapi- tapi-" Mingi shock. Mingi juga masih bertanya-tanya kenapa earphone yg sudah ia buang bisa ada dirumahnya lagi.

"Kamu tau gak? Ada yg pernah mati gara-gara earphone ini!"

"..."

"Papa harus buang earphone ini jauh-jauh!" Papa berjalan menuju kamarnya, mungkin untuk bersiap-siap membuang earphone itu. Diikuti Mamanya.

Mingi hanya bisa diam, memang ia juga menginginkan untuk menghilangkan earphone itu dari kehidupannya.

Tiba-tiba telinga kiri Mingi seperti ditusuk dalam-dalam.

"Argh! Aaaaa! SAKIT!! Akh!" Telinganya mengeluarkan darah segar. Darah mengalir hingga membasahi leher dan seragamnya.

Mingi terjatuh lemas di depan kamarnya. Darahnya juga menetes di lantai.

"Akh! Ssshhh akh!"

Papa dan Mama Mingi turun dari kamarnya. Dan benar saja mereka dari tadi memang sedang bersiap-siap untuk pergi membuang earphone itu.

Ketika Mingi mengetahui itu, Mingi menghentikan langkah keduanya.

"Pa! Jangan buang earphone itu!" Teriak Mingi.

"MINGI!" Mamanya shock liat Mingi terpapar di lantai dengan penuh darah.

"Pa aku mohon jangan buang earphone itu."

"Kenapa? Kenapa kamu melarang Papa membuang benda mematikan ini?" Papa Mingi gak ada rasa kasihan sedikitpun ketika Mingi sedang merasakan sakit seperti ini. Beliau malah marah-marah.

"Jika Papa membuang itu, nanti aku mati Pa."

"Apa maksudmu! Jangan bicara sembarangan tentang kematian!"
"Ma awasi Mingi, Papa mau buang ini dulu." Papa berjalan keluar.

"Papa! Papa!" Tangan Mamanya masih menahan tubuh Mingi.

Tiba-tiba mata Mingi mengeluarkan cahaya merah sekilas. Urat-urat matanya muncul. Pandangannya tajam sedang mengarah ke Papanya. Sepertinya Mingi sedang dirasuki.

"Mingi! Kamu kenapa sayang?" Mingi menyingkirkan tangan Mamanya yg dari tadi memeluknya. Mama sampai terjatuh ke belakang saking kerasnya.

Mingi bangkit lalu menuju dapur. Pas balik lagi ternyata Mingi bawa pisau.

"Mingi! Mingi! Kamu mau ngapain sayang? Kembalikan pisau itu Mingi!" Mama mengikuti langkah Mingi.

"Jangan ikut campur Ma! Diam disitu atau Mama yg harus mati?!" Mingi menodongkan pisau tepat di depan wajah Mamanya.

"Mingi- hiks."

"Sekali lagi Mama ngikutin aku, pisau ini melayang di leher Mama!" Karena Mama takut, Mama menuruti perkataan Mingi. Beliau hanya bisa berdoa agar Mingi tersadarkan.

Mingi berlari menyusul Papanya. Papanya baru saja mau memasuki mobilnya. Mingi keluar dengan langkah cepatnya, mendekat ke Papanya dan menusukkan pisau itu di leher Papanya.

SLEPP!

"Lepasin earphone itu Pa! Lepasin!" Suara Mingi membesar seperti bukan suara Mingi.

"Min- akh! Uhuk akh!" Papa masih megang earphonenya.

"LEPASIN!" Mingi berteriak sambil menekan pisau itu lebih dalam. Wajahnya penuh dengan amarah.

"Akh akh!" Mingi mencabut pisau dari leher Papanya. Disaat itulah Papa menghembuskan nafas terakhir. Earphonenya berhasil terlepas dari tangan Papa.

Dan disaat itu juga Mingi sadar dan tubuhnya terasa lemas. Namun ia bersikeras untuk tetap tegap.

Mingi kaget ketika melihat Papanya yg tergeletak di depan pintu mobil, dan juga tangannya yg masih menggenggam pisau yg penuh darah.

"Papa! Papa! Bangun Pa!"

"Mingi! Ada apa Min- Aaa! PAPA!" Tangisan Mamanya mendominasi. Ternyata Mama terpaksa menyusul karena mendengar keributan yg tiba-tiba terhenti.

"Apa yg kamu lakukan sama Papa Gi!"

"Aku- aku- Aaarrgghh!" Mingi menjatuhkan pisaunya dan memandangi tangannya yg penuh darah.

"Aku membunuh Papa Ma! Aku membunuh Papa!" Mingi menangis. Ia masih gak percaya kalau dirinya lah yg membunuh Papanya sendiri.

Namun ini semua bukan keinginannya dan juga bukan kehendaknya. Mingi benar-benar tidak ingat dan tidak sadar dengan perbuatannya. Ini semua karena seorang cowok yg berkuasa atas earphone itu.

Mingi merasa semua kehidupannya telah diatur oleh dia. Perlakuannya barusan mengingatkan Mingi dengan video yg ada di flashdisk yg ia beli di toko deep web. Mingi benar-benar menyesal.



"Apa yg telah aku lakukan!"





































Hiyaaaa~ Mingi anak durhaka :'(

Next? Ditunggu ya..

Makasih yg udah vote ❤️

EAR MONS 2 || SONG MINGI • Ateez ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang