10

1K 145 46
                                    

Mingi dan Mamanya baru saja pulang dari pemakaman Papanya. Mamanya masih saja menangis, namun sudah sedikit reda daripada pas dipemakaman tadi.

Pakaian Mingi sampai basah dengan air mata Mamanya. Mingi mengantar Mamanya menuju kamar Mama. Ia mendudukkan Mamanya di tepian kasur. Masih memeluk Mamanya agar tenang.

"Gi.."

"Udah dong nangisnya Ma. Aku sedih liat Mama nangis terus."

"Kenapa kamu jahat sama Papa. Hiks.."

"Kan tadi aku udah berkali-kali cerita sama Mama. Aku sama sekali gak sadar Ma, sumpah demi Tuhan. Kejadian ini sama persis waktu aku memperkosa temenku sendiri Ma. Mama masih ingat kan?"

Mama hanya mengangguk.

"Nah kejadian ini sama persis Ma. Aku gak sadar apa-apa."

"..." Mama masih menunduk menangis di pelukan Mingi.

"Ma coba ceritain dong kejadiannya tuh gimana? Aku juga pengen tau aku ngelakuin apa ke Papa."

"Yg Mama inget, telingamu berdarah. Lalu matamu berubah jadi merah seperti kerasukan iblis jahat. Mama takut. Trus kamu ke dapur ambil pisau. Mama udah tahan kamu tapi kamu malah nodongin pisau itu ke Mama. Kamu juga ngancem Mama, kamu bakalan bunuh Mama kalo Mama nahan tindakan kamu. Trus Mama denger keributan diluar, akhirnya Mama terpaksa keluar. Dan saat itulah tubuh Mama lemes sekali. Melihat Papamu tergeletak penuh darah dan juga pisaumu. Mama bener-bener gak nyangka Gi."

"Mataku? Mataku merah Ma?"

Mama hanya ngangguk.

"Ma aku minta maaf Ma." Mingi meluk Mamanya lagi.

"Hiks.. jika memang earphone itu membahayakan, Mama mohon buang earphone itu Gi."

"Tapi Ma-"

Tiba-tiba hp Mingi berbunyi.

"Halo."

"Bawa earphone itu keluar!"

"Kemana?"

"Bawa earphone itu keluar!"

Mingi gak menjawab. Ia menutup lubang speaker hp nya dan sedikit menjauhkan darinya.

"Ma aku keluar bentar ya."

"Mau kemana?"

"Em.. bentar aja Ma. Mama disini dulu ya. Mama harus istirahat gak boleh kemana-mana. Bentar ya Ma."

Mingi keluar dari kamar Mamanya.

"Halo."

"Bawa earphone itu keluar!"

"Iya iya bentar. Sabar!" Mingi membiarkan teleponnya.

Ia berjalan cepat menuju kamarnya untuk mengambil earphonenya. Lalu pergi keluar rumah untuk memenuhi permintaan cowok itu.

"Gue udah keluar rumah."

"Tengok ke kanan. Ada mobil hitam dibelakang mobil merah. Kemarilah."

Mingi mengamati arah yg ditujukan cowok itu. Memang benar ada mobil hitam disitu. Tanpa rasa ragu dan takut, Mingi langsung nyamperin mobil itu.

Jalanya diperlambat ketika hampir mendekati mobil itu. Sambil menatap intens ke kaca mobil depan lebih tepatnya di bagian supir.

Terlihat seorang cowok menggunakan pakaian serba hitam, masker hitam, dan topi hitam. Hanya terlihat mata dan poni yg tidak tertutup oleh topi. Cowok itu sedang menatap tajam ke arah Mingi.

Tiba-tiba pintu mobil terbuka sendiri.

"Masuklah!" Ucap cowok itu.

"Lo- Lo orang yg ada di earphone ini?" Mingi masih diluar.

EAR MONS 2 || SONG MINGI • Ateez ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang