Kelas sedang sangat ramai, tapi batang hidung Rosé belum nampak juga, membuat Eunwoo mendengus kesal, mana anak itu?
"Rosé telat, omong-omong," celetuk Eunha tiba tiba. Eunwoo menoleh, perempuan dengan gigi kelinci itu mengedikkan bahu. "Kau menunggunya, kan? Dia telat masuk kelas, aku lihat sih dia sedang berduaan bersama Jaehyun di gerbang sekolah."
Hm.
"Berduaan loh, Woo."
Aku tahu, sialan.
Eunha terkikik geli melihat perubahan wajah Eunwoo. "Kau tidak penasaran apa mereka berpacaran atau tidak?"
Tidak. Dia menyukaiku. Eunwoo mengangguk.
Eunha tersenyum senang, lalu mengadahkan tangannya. "Aku tidak tahu pasti, tapi akan aku pastikan mereka tidak berpacaran kalau kau memberiku uang, sepakat?"
Eunwoo mendengus, lalu menulis di meja. 'Brp?'
"50 ribu sudah cukup."
Plak
Mata Eunha mengerjap saat Eunwoo memukul telapak tangannya dengan selembar uang 100 ribu, lalu menulis, '2x lipat dan pastikan mereka tidak bertemu.'
"Deal!"
——
Eunwoo menggeram kesal, sampai bell istirahat pertama berbunyi, Rosé masih belum datang. Dia meregangkan badannya, lalu menyenderkan pipi ke tangannya yang bertumpu pada meja, posisi favorit selain bersedekap dan bersender pada kursi.
Keadaan kelas sepi, jadi Eunwoo bisa mendengar suara langkah kau mendekat beberapa menit setelah dia memejamkan mata, pura-pura tidur.
"Hei, Eunwoo."
Eunwoo tidak bergerak. Dia tahu itu suara Rosé, tapi dia sudah kepalang kesal, tidak peduli dengan perempuan yang sedang menarik kursi untuk duduk didepannya.
"Yah, dia tertidur," gumam Rosé. Dia ikut menyenderkan pipi pada lengan yang bertumpu pada meja, menatap wajah Eunwoo dari dekat. "Padahal aku baru mau memberikanmu macaroon, untuk Hyunjin dan Yeji juga."
Tidak peduli.
Hembusan napas teratur dapat Eunwoo rasakan di area wajahnya, membuat dia grogi entah kenapa, bisa dipastikan jarak Rosé sangat dekat sekarang. Rosé memulai sesi bercerita dengan Eunwoo yang terpejam, dia baru-baru ini sering melakukannya, karena dia hanya butuh teman cerita hidup yang tidak dapat mendengarnya, karena apa yang ingin dia ceritkan cukup memalukan.
"Tadi Jaehyun menyatakan perasaanya—"
Sial, tidak lagi.
"—aku tidak tahu perasaanku padanya, tapi—"
Kau hanya menyukaiku, bodoh.
"—aku menolaknya karena ... tidak tahu, sebenarnya, tapi aku hanya ingin menolaknya."
Pintar.
"Tapi dia memohon—"
Pfft, pengemis.
"—katanya dia sangat menyukaiku. Aku tidak tega, jadi aku bilang aku tidak mau punya pacar, bukannya tidak menyukai dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐮𝐭𝐞❜🍡
Short Story𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐄𝐮𝐧𝐰𝐨𝐨 ❝Bukannya Eunwoo tuli atau bisu, dia hanya malas.❞ 𝘴𝘵𝘢𝘵𝘶𝘴 ━゙𝙘 𝙤 𝙢 𝙥 𝙡 𝙚 𝙩 𝙚 𝙙