#1

61 13 6
                                    

Happy Reading 🤗
.
.
.

*****

Namanya Amelia Laksita Lazuardi, umurnya 16 tahun, orang lain sama sekali nggak berharap kehadirannya di dunia ini termasuk dirinya sendiri, Berawal dari kejadian perih yang menimpanya, yang akibatnya dia nggak diharapkan lagi oleh
nyokapnya, tekanan, cacian, makian, siksaan itu semua dia alamin, berasa anak tiri ya?

Hari ini adalah hari pertama Amel sekolah di SMA Bunga Bangsa, sekolah yang termasuk sekolah favorit dan cuma anak kaya yang bisa sekolah di sana, kalian tanya kenapa dia bisa sekolah di sana? Kerja, Ya dia bekerja di sebuah cafe, hasil kerjanya lah yang buat dia sekolah di sana, walaupun orang tuanya tajir melintir dia sama sekali nggak dibiayai oleh mereka setelah kejadian 1 tahun lalu.

"kringg... Kringg... Kringg" bunyi alarm yang memekikkan telinga, dengan sigap Amel mengambilnya dan mematikannya. Amel bergegas ke kamar mandi, selang beberapa menit dia keluar dari kamar mandi dengan balutan seragam yang pas dibadannya, lalu dia poles tipis wajahnya dengan bedak

"Gue harus semangat" ucap Amel di depan cermin sembari tersenyum

Lain dengan mamanya, Anna Lazuardi dan kakaknya, Zevania Lazuardi yang berada di ruang makan untuk sarapan. Amel melangkahkan kakinya menuruni tangga hingga kini dia udah nyampek di ruang makan,

"Mau ngapain!?" ucap Zeva

"Mau sarapan kak" ucap Amel sambil menunduk

"Sini biar gue yang ambilin aja!!" ucap Zeva dengan mengambil paksa piring di tangan Amel sampai dia terkejut karna kakaknya mau ngambilin makanan untuknya

"Nih! Nasi sama sambel cukup lah ya! dan Lo makan di tempat lain!!" sentak kakaknya di depan Amel. Amel menatap mamanya, namun tak ada rasa kasian sedikitpun kepadanya.

"I..i..iya kak" Amel pergi dari hadapan mereka untuk menuju teras belakang

Setelah beberapa menit di buat sarapan, Amel akan bergegas ke sekolah

"Kak, aku bareng kakak ya, kan sekolah kita sama" ucap Amel dengan keraguan

"Apa Lo bilang! Lo ikut gue!? Nggak Lo pergi aja sendiri!! " sahut Zeva dengan nada tinggi

"Tapi kenapa kak?" tanya Amel dengan mata berkaca-kaca

"Gue malu lah!" ucap Zeva tepat di wajah Amel

"Ya udah Ma. Aku berangkat dulu ya" ucap Zeva sambil masuk ke mobil

"Hati-hati ya sayang" sahut mamanya sambil melambaikan tangannya

"Emm... Ma, aku juga...." belum selesai ucapan pamit yang dilontarkan Amel, Mamanya masuk ke dalam rumah

"Amel berangkat ya Ma, Assalamualaikum" ucap Amel di depan pintu dengan mata
berkaca-kaca

*****

~SEKOLAH

Amel tiba di sekolah dengan keadaan berantakan, keringat bercucuran, seragam jadi basah, ngos-ngosan karna lari. Kenapa Amel lari? Satu jawabannya, selama kurang lebih satu tahun ini Amel sama sekali nggak dikasih uang buat jajan, buat bayar keperluan Amel, nggak pernah sama sekali. Dan Amel harus kerja, tapi uangnya Amel buat biaya sekolah.

"Huh... Huh... " hembusan nafasnya sambil mengusap keringatnya di dekat post satpam

"Aduh haus banget gue, mana nggak ada duit lagi! Tahan Mel tahan" ucap Amel sambil memegang leher putihnya

"Nih!" ucap seseorang yang sedang di sampingnya

"Hah? Maksutnya? " tanya Amel

"Tadi katanya haus, nih gue kasih! Minum gih!" suruhnya dengan menatap wajah Amel

Amelia [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang