#12

18 3 0
                                    

Happy Reading 🤗

*****

Lumayan lama menunggu, Abi kini datang dengan mendorong kursi roda dari arah UKS, Abi berjalan cepat karna dia sangat khawatir dengan kondisi Amel

Sampai di tempat dimana Amel menunggu, Abi langsung membantu Amel untuk duduk di kursi roda, Alterio yang berdiri di sana hanya diam, aneh Alterio yang sekarang bukan seperti dulu, semenjak bertemu dengan Amel hati Alterio seperti meleleh, berubah menjadi banyak omong, terus juga sering senyum. Mungkin itu semua hanya ditujukan kepada Amel seorang. Buktinya aja tiap ada cewek yang menyapanya dia nggak menoleh, nggak jawab, dan nggak senyum.

"Gue dorong ya Mel?" ucap Abi sambil memegang pundak Amel

"Boleh kak makasih" ucap Amel menatap Abi

"Iya santai aja" ucap Abi diselingi dengan kekehan

Alterio di sana memang sudah nggak dibutuhkan, sedari tadi mereka berdua asik ngobrol, tapi giliran Alterio yang tanya Amel berubah jadi dingin. Alterio pun melenggang pergi dari sana.

Abi yang melihatnya menampilkan smirk nya, dia senang ketika melihat Amel menjauh dari Alterio.

"Ayo kak" ucap Amel

"Eh, iya" sahut Abi

Amel yang akan menuju ke kelasnya otomatis harus melewati gerombolan kakak kelasnya yang sedang gibah setiap pagi.

Amel acuh ketika kakak kelas sedang melihatnya dengan ekspresi nggak suka. Amel sekarang nggak punya cukup tenaga untuk meladeni omongan panas mereka. Sementara Abi yang menjabat sebagai ketua osis menegur mereka, agar jangan melakukan tindakan pembuliyan atau apapun itu.

"Abi, Abi, orang adik kelas nggak tau diri aja lo belain" ucap salah satu gerombolan itu

"Iya lo tuh bego, masa disuruh dorong mau aja, mau jadi babunya lo" ucap Hanna yang kebetulan ada di situ

Dari awal Hanna nggak suka melihat Amel, menurut Hanna Amel itu caper ke semua cowok. Ditambah kejadian awal MPLS dulu, Hanna makin nggak suka sama Amel.

Abi yang mendengarnya langsung mengajak Amel pergi dari sana, emang awalnya Amel nggak mau meladeni kakak kelasnya tapi Abi malah berhenti dan menegurnya.

Sampai di kelas Amel langsung di peluk oleh Unna, Unna pikir Amel nggak masuk hari ini, soalnya biasanya Amel berangkat pagi.

"Un, nggak bisa napas gue" ucap Amel menepuk-nepuk punggung Unna

"Eh, sorry Mel, gue khawatir sama lo. Lo kenapa pakai kursi roda? Lo habis jatuh? atau lo sakit? Atau...." ucap Unna yang panjang lebar jadinya luas

"Unna, please deh nggak usah lebay, gue lemes aja" ucap Amel

Sedari tadi Abi tersenyum melihat Amel dan sahabatnya berbicara.

"Kak Abi Mel yang nganterin? Sumpah ini kak Abi?" ucap Unna menggoyang-goyangkan tangan Amel

"Iya Un!" ucap Amel

"Ya udah kak makasih ya udah bantuin gue" ucap Amel menatap Abi

"Iya sama-sama Mel, lo baik-baik ya" ucap Abi sambil mengelus puncak kepala Amel

Amelia [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang