#6

22 8 4
                                    

Happy Reading 🤗

*****

Sepanjang perjalanan Abi tersenyum bahagia karena dia bisa jalan sama Amel, jujur baru kali ini Abi merasa jatuh cinta, namun berbeda dengan kondisi yang tidak jauh di belakang motor Abi, ada mobil yang sedang mengikuti mereka,

Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di toko buku, Amel dan Abi masuk untuk memilih buku

"Kak, katanya mau beli buku? Kok dari tadi ngikutin gue?", ucap Amel

"Gue lupa mau beli buku apa, hehe", ucap Abi dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Aneh banget", ucap Amel

"Grogi soalnya", gumam Abi

"Apa?", ucap Amel

"Nggak...tadi ada lalat", ucap Abi sambil mengibas-ngibas tangannya

Setelah mereka selesai membeli buku, Abi mengantar Amel untuk sampai ke rumah

"Makasih kak", ucap Amel

"Iya Mel, ya udah gue duluan", ucap Abi

Memasuki rumahnya Amel disambut oleh tatapan yang tidak enak dari mamanya, seperti orang yang marah, dan ternyata benar Amel dimarahi, dibentak, ditampar, Amel cukup mengalah di sini karena dia tidak mau melawan pada mamanya sendiri

"Dasar anak nggak tahu diuntung!", ucap mama Anna

Plakkk...

"Belum puas kamu udah bikin papamu meninggal, sekarang kamu mau bikin kakak kamu sakit hati! Iya!", ucap mama Anna

"Ma aku...", ucap Amel

"Nyesel aku punya anak kaya kamu, pembawa sial!", ucap mama Anna

"Ma aku sama sekali nggak berniat buat kakak sakit hati, aku juga nggak sama sekali berniat buat papa meninggal", ucap Amel

"Omong kosong!", ucap mama Anna

"Sekali lagi kamu buat kakak kamu nangis, mama nggak akan segan-segan ngelakuin lebih dari ini!", ucap mama Anna

"Iya Ma", ucap Amel

Setelah mamanya pergi, Amel berlari menuju kamarnya di lantai atas, bi Darni yang tak sengaja melihat kejadian tadi ikut bersedih dan merasa bersalah karena tidak bisa membela Amel

Sementara di kamar Amel menumpahkan semua tangisannya di kasurnya, isak Amel tidak mau berhenti sampai ada suara yang mengetok pintu kamarnya

"Non, ini bibi", ucap Bi Darni

"Iya bi, masuk aja", ucap Amel

"Ini non bibi bawain susu sama makanan", ucap Bi Darni

"Iya bi makasih", ucap Amel

"Yang sabar ya non", ucap Bi Darni namun hanya anggukan yang diterima oleh Bi Darni

"Udah non jangan nangis lagi, nanti jelek lho", ucap Bi Darni

"Iya bi", ucap Amel sambil tersenyum

"Nah begitu kan jadi cantik lagi non", ucap Bi Darni

"Bisa aja Bi", ucap Amel

"Ya udah bibi tinggal ya, selamat makan Non Amel", ucap Bi Darni
"Iya bi", ucap Amel

Setelahnya Amel melihat jam dan dia harus segera pergi ke restoran tempat dia bekerja. Celana jeans, seragam kerja dan ditutup oleh jaket rajut serta kaki yang beralaskan sneakers warna putih.

Amelia [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang