#9

23 7 0
                                    

Happy Reading 🤗

*****


Amel sibuk mencari cara untuk membayar administrasi, dia sudah berusaha pinjam kemana-mana tapi tak ada yang meminjamkan, tapi bukan berarti mereka tidak mau menolong cuma mereka juga ada kebutuhan jadi nggak bisa bantu. Satu cara yang belum dia coba. Amel mengumpulkan keberaniannya untuk ke administrasi. Sampai sana Amel langsung menjelaskan kalau dia tidak bisa membayar lunas sekarang, tapi orang administrasi berkata lain, Amel bersyukur karna ada orang yang membayarnya, tapi siapa? Amel tak tau itu.

"Siapa ya? Kalo ketemu pasti gua akan berterimakasih banget" ucap Amel sambil berjalan

"Bener?" suara laki-laki yang terdengar di telinga Amel, tapi Amel seperti mengenal suara itu. Amel berbalik badan dan benar itu adalah Alterio cowok menyebalkan dan tak punya hati

"Astaga, Lo lagi!?" ucap Amel

"Kenapa?" ucap Alterio

"Lo tuh kenapa sih, kalo seandainya gue jadi Lo, pasti gue nggak berani lagi muncul dikehidupan orang yang telah dicelakai!" ucap Amel

Sementara Alterio hanya diam membisu tak bisa berkata apapun, omongan Amel tadi membuat nyeri hati Alterio. Tapi bukan Alterio kalo harus menyerah gitu aja. Alterio kemudian pergi ke ruangan Anna.

Sampai di sana Alterio terkejut, dia bertanya-tanya kenapa Zeva bisa ada di sini? Apa jangan-jangan? Pertanyaan itu terus berputar di kepala Alterio. Sementara Zeva yang mengetahui kehadiran seseorang, ia pun menoleh

"Al, Lo kok kesini?" ucap Zeva

"Tadi...gue..." ucap Alterio namun dengan cepatnya Zeva memotong pembicaraannya

"Owh gue tau, Lo pasti ngikutin gue kan? Oh ya ma, ini Alterio" ucap Zeva memperkenalkannya dengan mamanya

"Kamu pacarnya Zeva" ucap Anna

"Ng-" ucap Alterio

"Iya ma, ini pacarnya Zeva" ucap Zeva penuh bahagia

Alterio dari tadi melirik ke sofa, tempat dimana Amel duduk. Amel sebenarnya mendengar tapi Amel berusaha untuk mengacuhkan mereka, jika Amel ikut menjadi peran diantara perbincangan mereka. Pasti Amel akan dapat masalah besar

"Ya udah ma kita pulang yuk" ucap Zeva

"Iya mama juga bosen di sini" ucap Anna

"Mel, Lo bawain tuh barang!" ucap Zeva sambil membantu turun mamanya

"Iya kak" ucap Amel pasrah

"Tunggu, kak?" batin Alterio.

Mendengar suruhan Zeva, Alterio membantu Amel untuk membawa barang. Amel tersentak atas perilaku Alterio, apalagi di depan mama dan kakaknya, segera mungkin Amel menatap mama dan kakaknya. Tatapan tajam yang kini ditujukan oleh Amel.

"Nggak usah!" ucap Amel sambil menepis tangan Alterio

"Tapi-" ucap Alterio

"Udahlah nak Al, Amel bisa bawa sendiri" ucap Anna

"Iya Al" sahut Zeva

Daripada ada keributan setelah ini, Amel langsung bergegas keluar ruangan mendahului mereka. Ia menunggu diparkiran tempat parkir mobil kakaknya.

Setelah mereka memasuki area parkir, Amel dapat merasakan hawa mencengkram di wajah mama dan kakaknya, sementara Alterio melihat intens Amel

"Masuk ma" ucap Zeva dengan menuntun mamanya

Amelia [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang