Yuri perlahan melangkahkan kakinya sambil membawa sebuket bunga yang ia genggam. Sorot mata nya sangat sendu, hingga tak terasa air mata Yuri lolos begitu saja. Andai saja semua ini tak terjadi, Yuri tak akan merasa kehilangan sosok yang sangat sangat ia sayangi. Rasanya Yuri masih tak rela melepas seseorang yang sudah lama bersama nya.
Yuri menaruh sebuket bunga tersebut disamping batu nisan sang ibu. "Lama tak kesini, Ibu bahagia kan disana? Belakangan ini banyak sekali masalah yang aku hadapi, maka dari itu aku jarang menjenguk ibu. Tapi aku juga bersyukur bisa bertemu seseorang yang sangat baik kepada ku.." Yuri menghapus air mata nya yang sedari tadi membanjiri pipi mulusnya.
"Oh ya, dia itu teman Yuri bu. Nama nya Jina, dia sungguh cantik dan baik. Sekarang ada Jina yang bisa membuat ku lupa akan semua masalah. Ibu tau kan? Aku tak mempunyai teman? Aku sangat-sangat senang bisa berteman baik dengan nya sekarang.."
Yuri mengusap-usap batu nisan yang ada didepan nya sambil tersenyum. "Ibu, aku minta maaf karna sudah melanggar janji mu..aku benar-benar mencintainya..sekarang Jungkook yang dulu sudah berubah, ibu tau? Dia akhir-akhir ini sangat manja," Yuri tertawa pelan sebelum melanjutkan ucapan nya.
"Dulu ibu sangat tidak suka dengan Jungkook dan selalu melarangku untuk bertemu dengan nya, tapi jika bukan karna Jungkook yang membantu pengobatan ibu mungkin aku sudah kewalahan menanggung semua biaya rumah sakit..aku sangat berhutang budi padanya, dan aku juga sangat mencintainya bu.."
Terkadang Yuri kesini untuk bercerita sedikit tentang masalah yang ia hadapi, karna belakangan ini banyak masalah yang menimpa nya jadi ia jarang menjenguk sang ibu di pemakaman. Omong-omong tentang ibunda Yuri, ia sudah meninggalkannya sekitar 4 bulan lalu. Ya, sebulan sebelum Jungkook dan Yuri berpacaran.
Sayang sekali, orang yang selama ini menjadi penyemangat nya sudah pergi untuk selama-lama nya. Jungkook juga terkadang kesini walau hanya sekedar membawa kan buket bunga. Ketahuilah, Jungkook itu sangat frustasi saat ibu Yuri--Lee Yunha-- tak membolehkan nya untuk bertemu dengan Yuri. Karna dulu Jungkook itu sangat dingin dan tak sopan dengan orang yang lebih tua darinya, maka dari itu Yunha tak mengijinkan Jungkook untuk bertemu dengan anaknya. Pernah waktu itu Jungkook memanjat gerbang belakang rumah untuk bertemu dengan Yuri dan berakhir dirinya yang terciduk Yunha.
Jungkook dulu sangat polos dan juga aneh. Yuri sampai-sampai bingung menanggapi seperti apalagi sikap Jungkook yang terkadang berubah-ubah. Memang sih, awal pertemuan mereka hanya sebatas Yuri yang terpeleset, tapi semenjak kejadian itu Jungkook selalu mendekatinya. Dan itu menjadi memori tersendiri bagi Yuri.
***
Yuri melirik jam tangan nya, sudah hampir setengah jam Yuri menunggu bus datang. Ponselnya pun juga tertinggal di apartemen, sungguh dirinya sangat pelupa dan ceroboh tentu nya. Setelah menunggu beberapa menit lagi akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang. Segera Yuri naik dan disana hanya ada satu penumpang pria yang tengah menatapnya datar. Ia tak menggubris tatapan tersebut dan langsung duduk dibelakang pria tersebut.
Yuri turun di rute seperti biasa, hanya butuh waktu 15 menit untuk menuju halte dekat apartemen nya. Setelah sampai Yuri turun, baru beberapa meter dari halte ada segerombolan pria yang mabuk. Melihat tatapan mereka seperti menginginkan nya, sungguh Yuri sangat takut. Ia berusaha untuk tenang dan berjalan seperti biasa. Meskipun apartemen nya dekat dengan halte tersebut, tapi tetap saja ia harus melewati segerombolan itu dahulu untuk bisa sampai ke apartemen nya.
"Ingin kemana manis?"
Benar saja, pria-pria itu langsung menghampiri nya dan mencengkal tangan nya. Yuri berusaha melepaskan genggaman tangan itu namun apa daya tenaga nya kalah kuat dengan pria-pria tersebut. Mana lagi toko-toko dan orang-orang sudah sepi, jadi dirinya harus apa sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
ФанфикCinta pertama nya benar-benar membuat Jungkook buta akan semua hal walau dirinya sudah berkeluarga sekalipun. [Revisi setelah tamat]