/jangan salpok ma gambar nya 🌚***
"Huufftt..sangat membosan kan.."
Yuri menatap malas ke arah televisi, ia bosan dengan acara yang itu-itu saja. Karna tak ada hal yang dilakukan lagi jadi Yuri mengambil ponsel nya saja. Setiap pagi ia selalu merasa bosan.
"Oh?"
Yuri sedikit terkejut kala mendapat pesan dari Taehyung. Disini tertuliskan bahwa pria itu mengajak nya makan malam nanti. Yuri sendiri bingung hendak menjawab pesan Taehyung apa, karna jika malam tentu nya Jungkook ada dirumah. Bagaimana bisa ia keluar, jika pun ia meminta izin Jungkook pasti tak akan membolehkan nya sebab yang mengajak nya adalah seorang laki-laki.
Karna Yuri tak kunjung membalasnya pun Taehyung langsung menelpon. Yuri gugup, ia harus bicara apa sekarang.
"Ya?"
"Bagaimana? Aku sudah memesan kan meja untuk kita. Kau bisa?"
"Hanya kita?" Tanya Yuri memastikan. Yang benar saja, jika hanya dirinya dan Taehyung yang ada dikira mereka sepasang kekasih.
"Ya, aku memesan meja hanya untuk kita berdua"
"Apa lebih baik kau mengajak Jina juga? Jika hanya kita orang-orang menganggap nya sebagai pasangan kekasih.."
"Kenapa? Kau tak mau?.."
Terdengar suara Taehyung yang kecewa. "Ah? Maksudku-"
"Tadi aku sempat menelpon Jina tapi tak ada sautan darinya. Mungkin ia ada urusan lain, bagaimana? Kau bisa?"
Yuri bimbang. Ia tak mungkin menolak ajakan Taehyung, sebab pria itu sudah memesan meja untuknya. Jika ia menolak pasti akan membuat Taehyung kecewa.
"Eumm,"
"Tak usah pikirkan orang lain. Aku hanya mengajak mu makan malam, dan aku akan menjaga mu nanti.."
Bukan hanya itu saja. Yuri juga bimbang harus bicara bagaimana dengan Jungkook nanti. Andai saja Yuri membaca surat perjanjian itu dahulu, pasti nya ia bisa bebas sekarang. Sungguh sangat bodoh.
"Ba-baiklah, aku mau. Tapi-"
"Sungguh? Ah, aku sangat senang akhirnya kau mau. Nanti akan ku jemput-"
"Jangan! Tunggu dihalte saja. Aku akan menghampiri mu nanti.."
Tak ada sautan beberapa detik dan itu membuat Yuri makin gugup. Sampai akhirnya Taehyung bersuara lagi.
"Baiklah, tak apa. Aku akan menunggu mu dihalte, sampai nanti.."
Tut.
Yuri menghembuskan nafasnya pelan. Ia harus bagaimana sekarang? Jungkook pasti tak akan mengizinkan nya.
"Aku harus membuat alasan nanti.."
***
Jina memengang ujung kasur miliknya. Kepala nya kembali merasakan pusing, entah keberapa kali. Padahal tadi ia sudah meminum obat seperti biasa nya tapi saja terasa pusing dan juga mual tentu nya.
"Ada apa sebenarnya pada diriku? Kenapa aku terus saja merasa kan pusing dan mual?.."
Lagi, Jina enggan memeriksa kan dirinya ke dokter. Bisa saja ia hanya masuk angin karna akhir-akhir ini Jina sering keluar rumah. Jika kalian pikir ia hamil, itu tidaklah benar. Sudah lama Jina mengecek nya namun hasilnya negatif, lagipula ia tak pernah telat datang bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionCinta pertama nya benar-benar membuat Jungkook buta akan semua hal walau dirinya sudah berkeluarga sekalipun. [Revisi setelah tamat]