6. Tidak perduli

170 79 172
                                    


"Mau kemana, Koo?"

Jungkook menoleh melihat Yuri yang menatap nya bingung. "Ada urusan sebentar.." ucap nya lalu melenggang pergi keluar apartemen nya.

Tadi Jungkook mendapat telpon dari sang ibu untuk datang ke rumah nya. Jungkook sendiri tak tau ibu nya menyuruh nya kesana untuk apa. Buru-buru ia masuk kedalam mobil nya dan mulai melajukan nya. Sekitar 15 menit perjalanan akhir nya ia sampai dirumah orang tua nya. Sudah lama juga dirinya tak kesini, sebelum menikah dulu Jungkook sering sekali kesini untuk bertemu orang tua nya.

Jungkook membuka pintu dan melihat kedua orang tua nya tengah duduk di ruang tengah. Jungkook menghampiri nya dan duduk disamping sang ibu.

"Ah, kau sudah datang.." ucap Haneul yang melihat putra nya.

"Ada apa, bu?"

"Begini, apa benar kau tidak tinggal dengan Jina?" Tanya Haneul dengan suara lembut sedangkan Jungkook yang mendengar nya hanya diam.

Jungsu yang sedari tadi hanya menatap putra nya pun mulai bersuara. "Kenapa kau meninggalkan nya?.."

Jungkook masih diam. "Kau sudah dewasa, seharusnya kau berpikir. Bukan malah meninggalkan istri mu sendiri dirumah!" Ucap Jungsu sedikit meninggi kan suara nya.

"Kecil kan suara mu, kita bisa bicara kan ini baik-baik.." Haneul menegur suami nya. Meskipun ibu nya itu terkadang berbicara ceplas-ceplos tapi ia adalah sosok yang lemah lembut juga dimata Jungkook.

"Jadi ibu menyuruh ku datang hanya untuk membahas ini?"

"Tadi tuan Park datang kemari, dia bilang sejak kemarin tak melihat mu tinggal dirumah. Apa benar?"

"Ya, aku memang tak tinggal dirumah. Sejak dulu pun aku tak sudi menikah dengan wanita itu" ucapan Jungkook tentu nya membuat sang ayah geram.

"Semua ini juga untuk mu! Ayah memberikan mu kehidupan yang layak!.." Jungsu menatap nyalang anak nya.

"Harta tak bisa membayar kebahagian ku! Selama ini aku tak bahagia hidup bersama Jina, ayah yang selalu mengengkang ku. Jika memang ayah ingin aku bahagia seharusnya ayah tak melarang ku untuk memilih wanita yang aku cintai"

Jungkook muak. Ia berdiri dan melenggang pergi darisana, tak perduli dengan sang ibu yang terus memanggil nama nya. Biar ayah nya itu berpikir, bahwa yang ia lakukan tak semua nya akan membuat Jungkook bahagia. Ia juga punya hak untuk memilih, namun sang ayah merusak semua nya.

Jungkook menjalankan mobil nya keluar dari pekarangan rumah orang tua nya. Ia tak langsung menuju ke apartemen namun ke kantor nya. Ini masih siang hari, dan tentu nya disana sepi hanya ada beberapa karyawan yang memang bekerja jika hari minggu. Jungkook tak memperdulikan beberapa karyawan nya yang menatap nya aneh karna datang ke kantor memakai pakaian biasa. Namun tetap saja karyawan itu membungkuk kan tubuhnya ketika berpapasan dengan Jungkook.

Kebetulan ruang kerja pribadi nya langsung menghadap ke pemandangan kota dan itu sedikit membuat hati Jungkook lebih tenang. Disini juga terdapat kamar pribadi Jungkook, biasa nya kamar tersebut dipakai untuk beristirahat di kantor.




















***

Saat ini Yuri sedang bersama Jina dan Taehyung untuk makan siang. Tadi Yuri sempat menghubungi Jungkook tapi pria itu malah mematikan sambungan nya. Jina bilang hanya sebentar maka dari itu Yuri ikut selagi Jungkook juga keluar. Sebelum kesini tadi Taehyung dan Jina menunggu nya di depan halte. Taehyung tak tau apartemen Yuri yang mana karna itu ia dan Jina menunggu di halte saja.

"Apa kau sibuk Yuri?" Tanya Taehyung.

Mendengar nya Yuri menggeleng. "Tidak begitu.."

"Ingin ke taman kota dulu? Sekalian melihat bunga sakura berguguran.." ucapan Taehyung membuat Yuri bimbang. Ia takut Jungkook sudah pulang dan mencari nya, tapi disatu sisi ia juga ingin melihat bunga favorit nya itu. Yuri sudah menelpon Jungkook berkali-kali namun tetap saja tak ada sautan dari sebrang.

Yuri menghembuskan nafas nya pelan. "Kurasa aku harus pulang, lain kali saja.." ucap Yuri lalu berdiri dari duduk nya untuk pergi darisana.

"Ingin kuantar?.." Tanya Taehyung.

"Tidak perlu, aku akan naik bus saja.."

"Tidak ada penolakan, aku ingin mengantar mu" Taehyung berdiri dari duduk nya sedangkan Jina hanya melirik kedua orang ini.

"Dasar Taehyung! Lalu aku bagaimana?!" -batin Jina.

Sejak tadi ia tak dianggap oleh Taehyung. Jika begini lebih baik Jina tak mau membantu Taehyung agar dekat dengan Yuri. Dirinya hanya menjadi pendengar antara kedua orang ini.

"Ya sudah kalo begitu.."

"Yak! Lalu aku bagaimana?! Sedari tadi aku sama sekali tidak dianggap, huh?!"

Taehyung terkekeh mendengar ucapan Jina. "Ah iya, aku sampai lupa jika kau ada disini.."

"Sialan! Kau kira aku apa?!"

Yuri tertawa mendengar nya. "Salah siapa kau hanya diam.." ucap Yuri yang masih tertawa.

"Aku bicara pun kalian tak akan menggubris ku! Menyebalkan!"

"Baiklah..ayo kita pulang" ajak Taehyung.




















***

"Koo?.."

Tak ada sautan, apa mungkin Jungkook belum pulang? Tapi pria itu bilang hanya sebentar. Yuri berjalan ke arah sofa dan meraih ponselnya yang ada di tas. Ia mencoba menghubungi Jungkook lagi. Tak ada sautan lagi namun saat sambungan ke 3 akhir nya Jungkook mengangkat.

"Darimana saja? Kenapa tidak angkat telpon ku?!.."

"Aku sedang sibuk tadi, maaf ya.."

Yuri menghela nafas nya pelan. "Sekarang ada dimana?"

"Aku lagi ada dikantor, ada urusan yang harus diselesain.."

"Kapan pulang?"

"Ini udah mau pulang.."

"Yasudah, hati-hati.."

Tut.

Yuri menaruh asal ponsel nya lalu menatap datar ke arah depan. Ia rasa Jungkook menyembunyikan sesuatu, apa mungkin suami Jina adalah kekasihnya Jungkook? Tapi nama seperti itu bukan hanya dimiliki oleh kekasihnya saja. Dipikir-pikir marga Jina dan Jungkook juga sama.

"Arghh! Kenapa aku memikirkan nya?! Tidak! Itu pasti bukan Jungkook yang ku maksud.."

Yuri frustasi mengingat masalah ini. Ia berusaha menyakinkan dirinya jika itu bukanlah Jungkook tapi entah kenapa perasaan nya mengatakan jika itu adalah Jungkook.

"Apa aku harus mencari tahu? Tapi bagaimana jika itu benar-benar Jungkook yang kumaksud?.."

Mungkin jika itu benar Jungkook kekasih nya, Yuri tak akan mau melihat pria itu lagi. Terlebih Jina adalah sahabat nya, ia lebih memilih untuk kehilangan Jungkook daripada Jina. Karna Jina lah yang selama ini bisa membuat Yuri tersenyum dan meluapkan masalah nya. Ia juga dengar hubungan Jina dan suami nya itu tidak baik, maka dari itu Yuri penasaran.






















***

Yeay akhirnya bts comeback jugaaa...
Jangan lupa streaming ya my-!

Tbc.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang