"Ya, dia mabuk. Bisakah kau menepi? Aku akan membawa nya sampai kamar" ucap Taehyung dan langsung diberi jalan oleh Jina.Jina sangat terkejut melihat Jungkook dan Taehyung tadi. Perasaan nya berkecamuk sekarang, ini baru pertama kali Jungkook tidur dikasur miliknya. Sampai akhirnya Taehyung selesai membawa Jungkook ke kasur, segera saja ia pamit karna ini sudah sangat malam terlebih besok harus bekerja.
Melihat Taehyung yang sudah pergi dari rumah nya pun Jina bingung harus bertindak seperti apa. Sejujurnya ia ingin tidur dengan Jungkook namun ia takut pria itu akan marah nantinya. Tau sendiri bukan, Jungkook sangat membencinya bagaimana bisa pria itu mau tidur bersama nya.
"Bau alkoholnya benar-benar sangat menyengat"
Sungguh Jina tak tahan menghirup aroma alkohol yang malah membuat dirinya pusing. Jina tak tau cara nya mereda kan seseorang yang sedang mabuk, jadi ia harus apa sekarang.
"Lebih baik aku tidur dikamar lain"
Baru satu langkah namun terhenti karna genggaman tangan Jungkook yang membuat dirinya kembali duduk. Jina sangat terkejut tentu nya.
"Kau sangat cantik, sayang.."
Entah senang mendapat pujian dari Jungkook atau mungkin sebaliknya, ia tau itu hanya pengaruh alkohol saja tapi sungguh rasanya sangat bahagia mendengar ucapan Jungkook seperti itu.
"A-aku akan tidur dikamar lain. Kau bisa tidur disini" ucap Jina sedikit gugup namun sepertinya Jungkook menolak. Terlihat pria itu menggelengkan kepala nya tetapi dengan mata tertutup sayu, benar-benar menggemaskan.
"Tidur disini bersama ku!"
Perintahnya dengan nada seperti anak kecil. Dengan tiba-tiba Jungkook langsung menarik tubuh Jina hingga ia berada dibawahnya sekarang. Jangan tanya lagi, jantung Jina rasa nya berhenti berdetak beberapa detik akibat ulah Jungkook.
"K-kau ingin apa, Jungkook. Lepaskan aku!"
Bukan nya menjawab Jungkook malah mencium kasar bibir Jina yang membuatnya kehabisan nafas karna serangan tiba-tiba dari suami nya itu.
Astaga, jantungku! -batin Jina
Dan tak disadari ada seseorang yang masih menunggu kedatangan Jungkook saat ini. Siapa lagi jika bukan Yuri, ia masih di sofa dengan mata yang sudah lelah akibat menahan rasa kantuk. Yuri melirik jam yang ada disana, sudah sangat malam namun Jungkook tak kunjung pulang. Ditelepon pun tak aktif, apakah pria itu baik-baik saja?
Ah, rasanya Yuri sudah tak sanggup menahan kantuk. Ia sangat lelah hingga mata nya mulai berwarna kemerahan. Lebih baik ia tidur sekarang, mungkin nanti pagi Jungkook akan pulang.
***
Malam telah berganti dengan pagi hari. Cahaya matahari mulai menerangi sudut kamar yang ditempati pria bermarga Jeon tersebut. Sampai akhirnya ia terbangun karna pandangan nya terganggu oleh cahaya dari balik jendela.
Sedikit samar ia melihat sosok perempuan tengah menyibak gorden lalu mengaitkan nya pada ujung tali yang ada disana. Jungkook bingung, biasa nya Yuri akan membangunkan nya terlebih dahulu sebelum menyibak benda panjang tersebut. Namun kala sang wanita mendekat, Jungkook terkejut bukan main. Ia kira itu adalah Yuri namun ternyata Jina.
Jungkook melihat sekeliling, ini bukan kamar nya dengan Yuri. Dan sekarang, dirinya juga tidak memakai baju. Jungkook tak mengingat semua nya dengan jelas, yang ia ingat hanya mabuk-mabuk an bersama Taehyung dan Mingyu serta Yuri yang menyuruhnya untuk cepat pulang. Seterusnya ia tak ingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionCinta pertama nya benar-benar membuat Jungkook buta akan semua hal walau dirinya sudah berkeluarga sekalipun. [Revisi setelah tamat]