"Cari dimana Jungkook tinggal, jika kalian melihat nya tinggal dengan seorang wanita. Cepat bawa wanita itu kemari, mengerti?" Ucap Jungsu sambil memperlihatkan foto wanita cantik yang tak lain adalah Yuri.
Jungsu menatap tajam tiga orang yang ada dihadapan nya. Ia sudah kehabisan akal untuk mencari wanita itu, dan ia sangat yakin jika Jungkook bersama dengan Yuri. Ingat, bukan? Waktu dulu Jungkook pernah mengenalkan Yuri untuk meminta restu, namun Jungsu menolaknya dan menjodohkan nya dengan Jina? Itu semua ada sangkut pautnya dengan ayah Yuri, maka dari itu Jungsu tak menyetujui nya.
Sekarang ia hanya perlu mencari Yuri, lalu menyuruhnya untuk pergi dari kehidupan Jungkook. Jungsu bisa saja melakukan hal sadis jika rencana nya tak berjalan lancar. Ia tak segan-segan menyiksa kepada siapapun musuhnya. Meskipun itu perempuan sekaligus.
"Baik, Tuan.." ucap salah satu orang suruhan nya lalu membungkukkan badan hormat diikuti kedua orang lain nya sebelum pergi dari ruangan Jungsu.
Ditempat lain, Jina tengah memeriksakan dirinya ke dokter. Ya, wanita itu akhirnya mau kesana. Mengingat masalah penyakitnya yang mulai tak terkendali membuatnya harus berkonsultasi dengan dokter.
Jina kemari sendiri, tak ada yang menemani. Tadi nya ia ingin mengajak Yuri, namun wanita itu bilang baru saja terkena demam. Ah, andai saja ia tahu dimana apartemen Yuri pasti ia akan menjenguknya. Tahu sendiri bukan? Setiap Jina menanyai dimana apartemen Yuri, wanita itu selalu menyembunyikan nya. Entah ada apa, Jina juga tidak tahu.
"Bagaimana, dok?"
Jina duduk di kursi dengan dokter yang masih menyatat keluhan nya tadi. Kenapa dirinya jadi gugup menunggu jawaban sang dokter? Apa sakitnya separah itu?
"Apa penyakit yang saya alami, dok?"
Sang dokter terlihat menghela nafas pelan sebelum menjawab. "Apakah anda sering merasa sakit di bagian pinggang belakang?" Tanya dokter dan Jina pun mengangguk, ia memang merasakan hal tersebut akhir-akhir ini.
"Ya, saya merasakan nya akhir-akhir ini. Jadi apa penyakit saya, dok? Apakah bisa sembuh?"
Dokter tersebut mengangguk pelan, "Sedikit kemungkinan anda bisa sembuh, mengingat sudah beberapa bulan merasakan gejala namun tak kunjung ke dokter. Itu akan memperburuk penyakit.."
Mendengar sang dokter yang berbicara seperti itu membuat Jina menyesal. Betapa bodoh nya ia menganggap sepele masalah kesehatan nya, dan membiarkan penyakitnya menyebar.
Hingga air mata nya tak sanggup lagi ia tahan dan membiarkan nya membasahi pipi. "Lalu apa penyakit saya, dok?"
"Kami akan memastikan nya terlebih dahulu di lab, yang terpenting anda jangan terlalu banyak pikiran. Itu akan sangat berdampak pada penyakit nya.."
***
"Sial!" Ucap Mingyu kesal kala memandang layar laptop nya. Ia berlari menuju ruangan Jungkook sekarang, dan langsung masuk tanpa memberitahu pria itu.
"Jungkook-ah!"
Sedangkan yang dipanggil nama nya hanya menatap Mingyu datar. "Kau ini sangat tidak sopan! Kenapa tidak mengetuk-"
"Ini penting! Bawa pergi Yuri dari apartemen mu, cepat!"
Jungkook bingung dengan ucapan Mingyu. "Memang nya ada apa?"
"Nanti ku jelaskan, bawa dia ke perusahaan kurasa itu akan aman. Cepat! Tunggu apalagi?!"
Dengan sedikit bingung, akhirnya Jungkook langsung menuju apartemen nya. Karna Mingyu yang menyuruhnya untuk cepat membawa Yuri, membuat Jungkook khawatir. Ia menambah kecepatan nya hingga akhirnya ia sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanficCinta pertama nya benar-benar membuat Jungkook buta akan semua hal walau dirinya sudah berkeluarga sekalipun. [Revisi setelah tamat]