"Terima kasih, Pak!"
New Thitipoom turun dari taxi yang dinaiki—telah sampai di tujuan—setelah memberikan tip pada supir. Tepat di depan adalah pintu masuk berbahan kaca dari sebuah gedung apartemen bertingkat tempat tinggal sahabatnya.
Cuaca di luar cukup panas dengan matahari yang bersinar terik di langit. Lelaki bertubuh pucat itu berlarian kecil segera memasuki gedung agar tak lagi terpapar oleh sinar SUV.
Suara langkah tak terdengar di indra pendengaran, telah diredam oleh karpet berwarna coklat tua di lantai lobby apartemen. Kedua kaki membawanya menuju elevator yang berada di salah satu sudut ruangan luas tersebut. New menekan tombol naik.
Ponsel bergetar pelan di saku celana, membuatnya sedikit terkejut akibat vibrasi yang diberikan.
Dengan cepat New meraih dan menyalakan layar perangkat canggih itu. beberapa notifikasi muncul di sana. Namun yang sedari tadi ditunggu olehnya, belum muncul juga.
Lelaki itu berharap Tay Tawan akan membalas pesan-pesan yang dikirim sejak tadi pagi.
Entah sudah berapa pesan yang terkirim. Hanya berupa New yang mengingatkan sahabatnya akan janji hari ini. Sisanya adalah spam chat dan kata-kata "bangun" dengan capslock serta huruf kapital.
Decakan kesal keluar dari mulut New.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESSERT • taynew ✔
أدب الهواةTay diam-diam menyukai New. Sayang, sahabatnya tak menyadari hal itu. New mengajak Tay pergi ke sebuah kafe dessert baru di kota mereka. Apa yang terjadi jika semua meja penuh dan hanya tersisa tempat khusus untuk sepasang kekasih? [COMPLETED] NARRA...
