26. Baper

42.6K 4.6K 251
                                    

Ada komentar selain 'next' ga nih?

26. BAPER

Acara api unggun akan segera dimulai, tapi Geanno dan Keyra sama-sama belum kembali dari hutan. Genta menghampiri tenda kelompok Geanno yang sedang berkumpul di depan tenda. Ia ingin menanyakan mengenai acara api unggun ini. 

"Mana kayu bakarnya?" tanya Genta menatap mereka satu persatu. 

"Itu dia masalahnya, Ta!" seru Rizal. Ia bangkit berdiri. 

"Geanno ada-ada aja ngehukum anak orang cari kayu bakar, mana cewek sendirian pula!" Rizal megacak gusar rambutnya.

Genta melongo. "Terus?"

"Anaknya belum balik, gue curiga sesat. Terus Geanno cari tuh anak, tapi belum balik juga," sahut Yudhi.

"Siapa yang dihukum Geanno?" Revan mendadak muncul di hadapan mereka. 

"Gue gak tau siapa namanya."

Revan menatap curiga, sedari tadi ia mencari keberadaan Keyra, tapi tidak bertemu gadis itu. "Anak baru kemarin?" tanyanya.

"Iya!" 

Revan menggertakkan giginya. Jadi maksud mereka Keyra tersesat di hutan? Dadanya naik turun perlahan, ia emosi dibuatnya. 

"Kalau gitu, sekarang kita cari mereka!" usul Genta.

🎨🎨🎨

"KAK, AKU TAKUT!!" Keyra memepetkan tubuhnya ke Geanno. Lelaki itu juga sedikit panik tapi tetap memasang wajah sedatar mungkin. 

Geanno membentur-bentukan senternya ke telapak tangan setelah meletakkan kumpulan kayu bakar ke tanah, tapi tak kunjung menyala. Ia berdecak, bisa-bisanya senternya padam. Ia tidak boleh panik, setidaknya ia masih bisa melihat samar-samar jalanan di depannya. Tapi ia tidak bisa memastikan ke arah mana lokasi perkemahan. 

Suara serangga-serangga semakin terdengar nyaring ketika malam hari, hal itu membuat Keyra merinding membayangkan hal-hal horror seperti di film. Ia geregetan karena Geanno sedari tadi bergeming. 

"Kak Geanno! Kenapa diam aja?! Ayo keluar dari sini!" desak Keyra menggoyangkan lengannya. 

"Kak, buruan!" Kaki Keyra mulai gemetaran. 

"Gue sulit cari jalan kembali ke lokasi karena gelap," balas Geanno.  Ia sedang memikirkan cara.

"Terus gimana, Kak? Masa nunggu pagi?!" Keyra gusar dibuatnya. Ia menoleh ke belakangnya sesekali walaupun sebenarnya tidak terlalu melihat dengan jelas karena gelap. Entah kenapa ia merasa was-was.

Geanno memutar badan ke arah Keyra. "Maaf, gue udah keterlaluan," ujarnya.

Keyra mampu mendengar nada penyesalan dari suara Geanno yang terdengar pelan. Ia bingung menjawab apa? Bisa saja ia tidak memaafkan Geanno, tapi lelaki itu sudah bertanggung jawab mencarinya ke hutan. Jujur saja, ia masih kesal dengan Geanno.

Geanno tau jika Keyra tentu marah dengannya. Teganya ia menyuruh Keyra mencari kayu bakar. Padahal itu tugas anggota OSIS. Entahlah, mungkin karena suasana hati Geanno kurang baik tadi, tak sengaja berimbas pada gadis polos ini. Ia benar-benar merasa bersalah. 

"Lo boleh marah," ujar Geanno.

'Lo jahat banget tau gak?! Gak punya hati!! Sama cewek lo tega begitu!! Cowok kaya apa lo?!'

My Killer Ketos (New Version-Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang