3) Tusuk rambut

1.3K 160 7
                                    

Wei WuXian memasuki pondok tempat tinggalnya dan jiang cheng dengan cekikikan dan badan sempoyongan. Jiang Cheng mengernyit, sepertinya Wei WuXian disini lebih bar - bar dari Wei Wuxian yang versi asli. "Kenapa kau? Hei berjalanlah yang benar! Kau bisa menabrak-

Brukk

-tembok."

Jiang Cheng menghela napas melihat Wei WuXian yang sudah menabrak tembok. Wei WuXian malah cengar - cengir goblok. "A-cheng kau tau? Hihihihi Lan Qiren tadi hihihihi salah memakai sepatu karena awokawokawok--"

Jiang Cheng melempar kuas didepanya yang bisa dihindari dengan mudah oleh Wei WuXian. "Bicara yang benar!"

Wei WuXian meredakan tawanya lalu duduk serius didepan Jiang Cheng. "Tadi Lan Qiren salah memakai sepatu bot karena terlalu marah dengan ku. Haha!"

"Kenapa memangnya?" tanya Jiang Cheng sedikit penasaran.

"Aku mengajak bolos Lan Zhan dengan mengantarkanku ke kota untuk membeli senyum kaisar." Wei WuXian mengangkat dagu tinggi, merasa bangga.

Oh, ternyata Lan WangJi disini juga bucin batin Jiang Cheng

"Bagaimana keadaanmu?"

"Biasa saja."

Hening sejenak.

Jiang Cheng mengulurkan tanganya yang terdapat sebuah tusuk rambut emas dengan aksen bunga teratai. Terlihat sederhana tapi indah.

"Itu sebenarnya milik madam Yu tapi paman Jiang tidak sempat memberikan itu jadi-hoi a-cheng, apa kau benar-benar lupa?" Jiang Cheng mengangguk

"Jadi gini, saat itu paman Jiang akan pulang dari diskusi bersama 4 sekte besar. Lalu paman Jiang membelikan itu sebagai oleh-oleh untuk madam Yu. Tapi ya begitulah, sebelum memberikan tusuk rambut, madam Yu sudah tewas. Menurut Paman Jiang kamu ini sangat mirip dengan madam, jadi semua peninggalanya diserahkan kepadamu. Dari Zidian, tusuk rambut, Mahkota, pokok segalanya lah. Tapi kamu tidak mau memakai tusuk rambut itu-sebenarnya aku ingin memakainya-tapi ibu tidak memoerbolehkanku." Wei WuXian teringat saat akan meminta tusuk rambut itu. Bukanya diberi tapi dia malah ditampol ibunya, menurut wei Wuxian kan akan cantik jika dia yang memakainya.

Jiang Cheng berdehem. "Kenapa aku tidak mau memakainya?"

Wei WuXian mengetuk bibirnya. "Kuingat kau berkata 'aku tidak mau memakainya, a-die kira aku perempuan'." Wei WuXian berucap dengan menirukan gaya bicara Jiang Cheng.

Jiang Cheng menunduk. "Aku akan memakainya" ucapnya lirih tapi masih bisa didengar oleh Wei WuXian.

Wei Wuxian tersedak. "yang bener? Jinjja?!"

Jiang Cheng memandang Wei WuXian jijik. "Air liurmu ituloh"

- *-

Jiang Cheng memantapkan hati untuk memakai tusuk rambut di tanganya ini. Jiang Cheng mencepol setengah rambutnya lalu dicepolan itu ia blebetkan(?) pita ungu dan tusuk rambut milik ibunya. Penampilanya terlihat sedikit berbeda dengan rambut sepinggang yang setengah di cepol. Hmm, Jiang Cheng mengakui jika dia nampak cantik dengan ini.

"Jiang Cheng ayo berangkat--Wow, amezing. Kau terlihat cantik."

Jiang Cheng melempar sisir pada Wei WuXian yang terkena langsung pada keningnya. "Aw a-cheng, kau suka sekali sih, melempar barang"

TBC

Lelah hayati sama yang namanya tugas.

7 agustus

SomethingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang