09

1.4K 187 92
                                    

Joy memikirkan kejadian semalam. Apa dirinya terlalu berlebihan?

Wonwoo juga belum menjelaskan alasan nya. Tapi kalau dipikirkan lagi, Wonwoo tetap salah di mata Joy.

Bagaimana bisa langsung mematikan telepon nya padahal Ia belum sempat bicara.

Dasar nyebelin. Kalo ketemu gua sleding aja kali ya?, batin Joy.

"Joy, lo kenapa dah?" tanya Jennie membuyarkan lamunan Joy.

"Hm? Gapapa.."

"Katanya lo disini mau bantuin gua. Daritadi kenapa malah bengong aja?"

"Yakan emang niat gua bantu doa doang." jawab Joy sambil tersenyum.

"Anjir ga ada ya bantu doa aja. Sini bantuin, pelanggan banyak."

Tanpa sepatah kata pun Joy segera menghampiri Jennie dan melayani pelanggan sebelum Ia mendengar sahabat nya itu marah-marah nanti.

Kalau ada yang penasaran Sean dimana, Ia menjaga cafe sedangkan Jennie yang mengurus bazar.

"Permisi,"

"Mau pesen apa?" ucap Joy ramah begitu pelanggan pertama nya datang.

"Coffee Jelly Frapucino nya satu."

"Oke, tunggu sebentar ya.." ucap Joy setelah pelanggan itu memberikan uang nya.

Saat Joy sedang membuatkan pesanan orang yang memesan tadi, diam-diam Ia mengangumi wajah milik pelanggan nya itu karena terlihat sangat imut.

"Ini, silahkan." ucap Joy sambil memberi pesanan nya.

"Thank you." jawab nya sambil tersenyum lalu pergi. Senyum nya benar-benar membuat hati Joy terasa damai.

Kini Joy percaya Cafe milik Jennie akan sukses, sebab dirinya kewalahan melayani pelanggan yang daritadi tidak berhenti berdatangan.

"Jen, udah abis bahan nya?" Jennie mengangguk.

Padahal sekarang masih siang tetapi kopi nya sudah habis terjual semua.

"Yuk kita tutup. Abis itu jalan jalan sekalian jelajah kuliner disini." ajak Jennie yang disambut antusias oleh Joy.

Setelah mereka membereskan semua barang dan memasukkan nya ke mobil, mereka berdua langsung jalan-jalan mengelilingi bazar.

"Lo lagi ada masalah apa si? Daritadi gua nahan ga nanya karena gua pikir lo bakal cerita sendiri."

Joy tiba-tiba tersentak mendengar penuturan Jennie.

"Gua belom sejago itu ternyata nyembunyiin sesuatu dari lo."

"Gausah ngadi ngadi dah. Lu emang gabisa main rahasiaan sama gua. Bakal ketauan ujungnya."

"Iya sih.." jawab Joy yang sangat membenarkan akan hal itu.

"Jadi kenapa?"

"Gua berantem sama Wonwoo."

Lalu Joy menceritakan semuanya secara mendetail pada Jennie.

"Jadi gitu... tapi dia belum ngejelasin kenapa matiin telepon nya tiba-tiba?"

Joy menggelengkan kepala nya.

Jennie menghela napasnya, "Iya sih ngeselin tapi pasti semua ada alesan nya kan? Dan gua yakin dia pasti ngerasa bersalah banget sih."

"Hm.. I think nope. Buktinya daritadi dia ga ada hubungin gua." ucap Joy sambil menunjukan ponsel nya.

Jennie menghela napas nya, "Yaudah yaudah gausah mikirin dia dulu. Kita kan mau have fun disini." ucap Jennie menyemangati sahabatnya itu.

Joy hanya tersenyum walaupun sedikit dipaksakan. Mencoba membalikkan mood nya.

Ps: I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang