19

498 95 40
                                    

Hari wisuda akhirnya telah tiba. Semua mahasiswa benar-benar menantikan saat ini.

Joy bahkan sudah sampai di kampus dari pagi karena Ia telah berjanji berkumpul dengan teman-teman nya lebih awal untuk mengecek hasil kerja keras nya kemarin yaitu, photo booth.

Drrtt

Drrtt

"Halo, iya kak?" angkat Joy.

"Acara wisuda nya mulai jam 11 kan?"

"Iya. Bisa dateng kak?"

"Bisa, nanti saya sama yang lain kesana. Tapi ga jam 11, paling jam 2 an, gapapa?"

"Iya jam 2 an aja gapapa. Ditunggu ya kak." ucap Joy dengan antusias.

"Joy, kamu suka macaron ga?"

"Suka."

"Oke nanti saya bawain."

"Eh gausah repot repot kak."

"Ga repot. Kan saya yang nawarin."

"Ohh.. oke kalo gitu, makasih kak."

"Sip, bye."

Bip

.
.
.
.

Tumben, pikir Joy.

Karena ini adalah pertama kali nya Barra menelepon Joy. Makanya tadi Joy sedikit merasa gugup saat menjawab.

"Joy!!!" sapa Elan dengan antusias begitu dirinya datang.

"Kemana lo kemaren? Bukannya bantu bantu disini malah ngilang." omel Joy.

"Hehe sorry ya." jawab Elan sambil aegyo ke arah Joy.

" jawab Elan sambil aegyo ke arah Joy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lan, gua lempar pake sepatu nih." ancam Joy yang jijik lihat tingkah Elan.

"Sumpah kemaren gua udah niat dateng, cuma ketiduran." ucap Elan.

"Halah alesan." balas Joy.

"Gara-gara lu, gua jadi cowo sendirian kemaren." ucap Hoshi tak terima.

"Yang ga ikut bantuin kemaren, harusnya ngetraktir kita ga si?" ucap Hayi.

"Heh boncel bisa-bisa nya lu ya." jawab Elan tak terima. Hayi membalas meledek Elan.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ps: I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang