part 1

87 9 0
                                    

Happy reading










2 tahun berlalu hidup tanpa nya.
Tunangan nya sudah pergi, meninggalkan hati yang sangat mencintai nya. Meninggalkan sejuta kenangan.

Setelah kejadian itu Dafa dan keluarga nya pergi dari negara itu, mereka pergi atas kemauan Dafa, karena Dafa tidak ingin dihantui oleh kenangan Lana.

Terlalu banyak kenangan bersama Lana di kota itu. Sekarang Dafa berada di paris.

Dafa sudah berkuliah sambil kerja di tempat papanya karena dia akan mengantikan posisi papa nya.

Sekarang Dafa sedang berada dikamar nya lebih tepatnya di balkon kamar nya.

Menikmati angin malam sambil menatap hamparan bintang, Dafa teringat jika dia kangen dengan Lana, Dafa bisa melihat kearah bintang dan bintang paling bersinar itu Lana.

Dafa berjalan kearah tempat duduk yang ada disana, Dafa sedang membawa buku diary Lana. Sampul biru, warna kesukaan Lana.

Kemarin Dafa sudah membaca nya, tapi hanya setengah belum semua nya. Membuka dengan bertahan dan mulai membaca nya.

Dafa baru tau jika Lana diacuhkan oleh keluarga nya, dikucilkan dan tidak di anggap oleh seluruh keluarga nya.

Ada kata yang menarik dari diary ini 'aku akan pergi jika aku sudah lelah' Dafa berfikir bahwa Lana sudah tidak kuat untuk menanggung beban, dan memilih pergi dari dunia yang kejam ini.

Dafa masih sendiri, tidak ada yang bisa membuka hati Dafa selain Lana. Meskipun Dafa tidak seperti 2 tahun yang lalu.

Sekarang Dafa sudah mulai mengiklaskan Lana, Agar Lana tenang disana, selalu mendoakan Lana.

Tok...tok...tok.

Ketukan pintu mengalihkan  pandangan Dafa dari buku diary, melangkah kan kakinya menuju pintu dan membukanya.

Ternyata sahabatnya yang di paris. Sahabat Dafa tidak ada yang di paris, mereka pada menyebar, Alaska ke korea, dan Tian ke Bali.

Dia mempunyai sahabat 3 disini, dari Edward ronal jonatan wiliams akrab dipanggil Natan, Calder Alfred awan Gladwin sering di panggil Glad, dan yang terakhir Arthur reyan ealy mesim akrab disapa dengan Rey.

Mereka dipertemukan karena mereka satu kampus dan orang tau mereka yang ternyata rekan bisnis.

Mereka memakai bahasa indonesia untuk bercakap-cakap.

"Daf jalan yok" ucap Glad.

"Yok dah tapi gue mau ganti baju dulu" ucap Dafa.

Setelah itu Dafa pergi ke kamar mandi untuk menganti bajunya.

Setelah selesai mereka langsung pergi dan jalan-jalan.

Ternyata mereka hanya bermain di rumah Ray, disana sudah ada Natan.

**

"Mau lo apa sih!!" ucap seseorang kesal.

"Gue mau lo kembali lagi, capek gue pura-pura terus" jawab yang lain.

"Heh, mana ada orang yang mati hidup lagi" ucap seseorang.

"Gue mau lo hidup bahagia, dan dia gak stres mikirin lo" ucap Kevin.

"Urusin dulu tuh Sisil tar baru urusin masalah gue" ucap nya.

Kevin brahma, bisa di panggil Kevin. Merupakan sahabat sekaligus adik bagi seorang tadi. Sudah sangat lama dia tidak melihat kakak nya bahagia, dia berdoa dalam hati supaya kakak nya cepat menemukan keba--

"Kevin, lo gimana sih, kok kaga jemput gue!!" Teriak Sisil.

Kevin hanya bisa menepuk jidat nya, dia lupa lagi untuk menjemput pacar nya ini. Siap-siap deh mendapat amukan Sisil dan ceramah panjang lebar.









(Makasih ya udah baca cerita Aku, jangan lupa vote dan komen. Kalo ada kesalahan bisa komen ya, Jangan lupa juga tinggalkan jejak kalian)

Dafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang