part 6

47 7 0
                                    

Happy reading

Typo bertebaran.
Tandai ya jika ada kesalahan.


"Ray bangun kamu, ini udah siang"

Mana Ray membangunkan Ray yabg tidur seperti mayat, sangat susah di bangunkan. Jihan berdecak, dia sangat kesal dengan anak nya yang satu ini.

"Ray cepetan, cepet bangun atau mama siram pake air" ancam Jihan.

"Apasih ma" ucap Ray.

Ray tidak bangun, dia hanya terganggu dan melanjutkan tidur nya. Jihan pergi ke kamar mandi yang ada di kamar ini, mengambil gayung dan air.

"Akkh, mama kebiasaan deh" ucap Ray.

Ray sudah hafal dengan kelakuan mama nya ini, setiap dia sudah di bangunkan akan di bangunkan dengan air seperti ini.

"Salah kamu, mama udah bangunin kamu dari tadi, tapi gak bangun-bangun" ucap Jihan.

Jihan lansung pergi dari kamar anak nya, dia tau pasti setelah ini Ray tak akan kembali tidur.

Ray mengacak-ngacak rambut nya, mengambil gayung dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.

20 menit Ray sudah selesai mandi, dia mengecek handphone nya untuk melihat apakah ada yang penting atau tidak.

Monyetnya Dafa

Natan : oi Sepi, sepi bae

Glad : hooh, tumben lo sama Ray gak koar-koar?

Ray: sorry, gue sibuk

Natan : halah lo, sok sibuk. Paling lo lagi di kamar terus guling-guling

Ray: gue lagi cari buku referensi sama Dafa, di suruh pak Wira.

Glad : untung gue kaga, alhamdulilah

Dafa: paling lo besok di suruh nya.

Glad : moga aja kaga

Natan : amin

Dafa tidak membaca pesan dari sahabat nya lagi, dia kembali mencari buku yang di suruh dosen nya cari.

"Gimana Ray, udah nemu?"

"Gue baru nemu 1, kurang satu" jawab Ray.

Mereka berada di perpustakaan kota yang ada di kota ini, untung saja ada. Kalo tidak mereka terpaksa membeli buku.

Tidak lama Dafa menghampiri Ray karena dia sudah lengkap buku nya. Sambil menunggu Ray, dia mengecek chat dari sahabat semprul nya.

30 chat yang belum di baca.

Baru tadi baca, sekarang masih aja banyak. Ucap Dafa dalam hati.

Dia membuka nya, ternyata banyak sekali stiker dari pada sebuah chat. Dia menghapus semua chat di grup, menurut nya itu tidak berguna. Karena setiap informasi penting dia akan menandai nya dan tidak akan terhapus.

"Yuk Daf, gue udah" ucap Ray.

Dafa mengangguk dan berjalan ke mbak yang bertugas, mbak nya mencatat buku yang di pinjam oleh mereka, dan meninggalkan tanda pengenal.

"

Yuk"

Dafa dan Ray pergi dari sana dan pulang ke rumah, Ray mengantarkan Dafa ke rumah nya dan dia pulang sendiri kerumah nya yang tinggal berjarak beberapa rumah.

💚

"Kak gue berangkat dulu ya" ucap Kevin.

"Iya, hati-hati lo"

Hari ini kevin berangkat siang, dan Lana berangkat pagi. Dia pulang sekitar 1 jam yang lalu karena dosen nya ada kegiatan lain.

Kevin memakai mobil yang sudah kakak nya siapkan di sini.

Kevin POV

Hari ini gue berangkat kuliah, gue harap pertama kali gue kuliah gak ada masalah dan lancar jaya.

Gak lama gue udah sampai di parkiran kampus, banyak mahasiswa yang berkeliaran, wajah nya cantik-cantik.

Bakal betah gue kuliah di sini, ucap Kevin dalam hati.

Dia menuju kelas nya yang entah di mana dia tidak tau.

Kevin POV end

Lana berada di kamar nya, mengerjakan tugas dari dosen dan kerjaan nya dari kantor.

"Capek"

Dia memeriksa sekali lagi, apa kah ada kesalahan atau tidak, setelah selesai dia mengirim nya ke email guru nya. Dia beralih ke tumpukan berkas yang tinggi.

3jam berlalu, Lana baru selesai memeriksa semua berkas-berkas nya, merebahkan tubuh nya di kasur dan memeluk guling.

"Tidur bentar ah, bodo kalo udah sore"

Dafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang