Happy reading
Typo bertebaran, tandai ya kalo ada typo agar cepat di bener kan.
"Besok lo ada rapat kan kak? gue ikut ya," ucap Kevin disaat makan malam.
"Terserah lo" jawab Lana cuek.
Setelah sampai mereka pergi ke rumah yang ada di sini yang jarang di tempati. Lana dan Kevin pindahan kuliah disini karena mereka akan lama singgah di sini jadi akan sayang jika tertinggal.
"Kev, jadwal kuliah lo besok apa?" tanya Lana.
"Gue besok masuk siang, bukan nya lo juga masuk siang ya?" tanya Kevin.
"Kok lo tau sih?" tanya Lana bingung.
"Lo kan pernah cerita pinter" ucap Kevin.
Padahal Lana baru bercerita kemarin sebelum berangkat ke sini, tapi sekarang sudah lupa. Kevin memakluminya, mungkin faktor u, usia.
"Non ini ada paket" ucap Pak anta satpam rumah Lana.
"Ah, ya pak. Terimakasih," ucap Lana.
Dia bingung, pasal nya dia tidak memberi sesuatu barang dengan alamat rumah ini. Membalikan paket nya, oh ternyata ini dari kampus nya.
"Gue kirain apa," ucap Lana.
Melanjutkan makan nya lagi, sedangkan Kevin sudah pergi ke ruang tv. Mulai besok Lana dan Kevin akan berkuliah disini. Kevin mengambil jurusan ilmu teknologi, sedangkan Lana mengambil jurusan manajemen.
"Kak jalan-jalan yuk, refresing"
"Tapi lo yang nyetir ya"
"Iya"
Mereka bersiap-siap untuk pergi, Lana aslinya mager akut. Pingin tidur, tapi pingin juga jalan-jalan.
❤
💛"Dafa lo kebo banget sih," ucap Ray.
"Kaya lo gak aja"
"Nah lo," seru Natan.
"Yok"
Mereka berencana pergi, tetapi tidak tau mau kemana.
"Mau kemana nih?" tanya Ray.
"Ke cafe tempat biasa aja" usul Dafa.
Karena bingung, merek akhirnya memutuskan untuk ke cafe biasa mereka datangi sewaktu habis jam kuliah.
"Gila ya, ini rame bener," ucap Dafa.
Dafa tidak suka keramaian, dia lebih suka sendiri karena lebih menenangkan.
"Sekali-kali lah Daf," ucap Ray
"Hmm"
"Mbak mau pesan kaya biasa nya ya" ucap Ray.
"Lo habis kuliah mau netap di sini, apa balik ke indo?" tanya Ray.
"Gue gak tau Ray"
Jujur, Dafa tidak tidak tau akan menetap di sini, atau kembali ke negara kelahiran nya.
"Santai lah, gak usah gitu muka nya" canda Natan.
Natan mencairkan susana, karena mereka tau jika membahas tanah kelahiran Dafa akan mengingatkan dia tentang seseorang yang pernah singgah di hati Dafa.
"Santai, gue gak sedih"
"Gue ada berita, lo tau pak Anto? masa pak Anto mau nikah lagi," ucap Ray.
"Masa sih?, udah tua loh padahal dia" ucap Glad.
"Gue tau berita nya dari Ratu, yang suka nyebar berita" ucap Ray.
"Gila ya, udah tua tapi masih ada yang suka" ucap Natan.
"Hahaha bener"
Tidak lama pelayan mengantarkan pesanan mereka, mereka menggunakan 3 meja yang di jadikan satu, biar lebar.
"Nih makanan punya lo" ucap Natan memberikan ke Ray.
Mereka mamasan yang biasa mereka pesan di sini, para karyawan juga sudah hafal dengan mereka.
"Bulan depan kan libur, gimana kalo kita jalan-jalan ke luar negri" usul Glad.
"Biar bisa nenangin pikiran dari tugas"
"Boleh, gue sih setuju-setuju aja" ucap Ray.
"Gimana yang lain?"
"Boleh deh" ucap Dafa.
"Tar gue bilang bokap, biar suruhan nya yang nyiapin" ucap Natan.
Mereka berencana pergi berlibur, untuk menyegarkan otak mereka dari mata kuliah. Mereka berencana pergi ke Korea selatan, yang mengusulkan itu Ray, dia ingin memiliki pacar orang sana.
Mereka setuju dan memutuskan pergi ke sana, serta jalan-jalan beberapa hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dafa
Teen FictionSemenjak Lana meninggal, Dafa memutuskan untuk pergi dari negara nya dan menetap di negara orang lain. Melupakan semua kenangan yang ada, kenangan, ingatan dan keinginan menjadi satu. Dia berusaha melupakan Lana, meskipun tidak sepenuh nya, memula...