part 2

68 8 1
                                    

Happy reading

Jika ada kesahan bisa komen ya
Maaf ya masih banyak kesalahan



Fakta yang baru Dafa ketahui, Lana bukan anak kandung dari keluarga Dirgas, Lana ditemukan oleh istri dari papa Agra.

Dulu ada yang mengaku sebagai anak nya, tetapi karena istri dari papa Agra tidak mau menyerahkan Lana, istri nya kabur bersama ibu nya dan di perjalanan ada tragedi yang tidak mengenakan.

Tabraknya mobil yang di tumpangi Lana, mama Lana dulu sempat menyelamatkan Lana tetapi tidak dengan ibu dan nenek nya.

Karena itu papa nya sangat membencinya.

Dia dengar dari Nana bahwa keluarga nya nyesel karena udah dingin sama Lana, acuh sama Lana dan lain nya.

Andai dulu dia tau bahwa Lana diperlakukan tidak layak dengan keluarganya, kalo gitu mending Dafa langsung nikahi Lana.

Yah sekarang Dafa hanya bisa berandai-andai saja, sedangkan yang diandaikan sudah tenang disana.

Dafa pergi ke pintu utama diikuti Glad, langsung saja memencet bel agar di bukakan pintu nya.

"Lo lama banget sih" ucap Natan

"Lo aja kali yang gak sabaran" ucap Ray.

"Mau main apa?" tanya Dafa langusng.

"Halah, lo kok gak ada basa basi nya sih, tanya in lah kabar nya gimana atau apa" ucap Natan.

"Gue udah tau kabar kalian, jadi percuma tanya" tutur Dafa.

"Dih" decak Natan.

"Lo kan tau sendiri Nat, Dafa gimana" ucap Glad.

"Ini kita ngapain" ucap Dafa sekali lagi.

"Keluar aja gimana?" Saran Glad.

"Gak ah gue mager" ucap Natan.

"Main game aja" ucap Dafa.

Mereka mengangguk, dan bersiap untuk bermain game.

****

Bungkus snek ada di mana-mana, kamar seperi kapal pecah. Bantal, guling di bawah, selimut di depan makar mandi. Dan semua manusia yang ada di kamar malah asik dengan dunia nya sendiri.

"Serang oi serang" ucap Natan.

"Woi, bantuin gue lah. Gue di serang nih" teriak Ray.

"Sabar yaelah" ucap Dafa.

"Serang dong, bantuin gue" ucap Dafa.

"Ayo woi serang" teriak Dafa.

Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan mama Ray.

"Kalian ini berisik sekali, ini sudah malam. Cepat tidur" ucap mama Ray bernama Jenita.

"Siap ma" ucap mereka serempak.

Membereskan kekacauan yang ada di kamar dan ber lari kearah kasur dan tidur ber 4. Mereka saling dorong agar mendapatkan tempat tidur yang banyak.

"Eh Daf geser lah, sempit ini" ucap Natan.

"Lo kali nat, lo paling banyak tempat nya" ucap Ray.

"Bener" ucap Glad.

Seperti nya Ray melupakan sesuatu, sebenarnya di bawah tempat tidur ada kasur lagi, kemarin papa Ray membelikan nya karena sahabat Ray sering menginap dan berebut tempat tidur.

"Ray emang gak ada kasur lagi ya?" tanya Dafa.

"Eh, gue baru inget" ucap Ray.

"Lo semua pergi" usir Ray.

Mereka turun dari kasur dan Ray mendorong kasur yang bagian bawahan muncul lah kasur satu nya lagi.

Dafa, Glad dan Natan langsung melompat ke kasur, meninggalkan Ray yang masih melihat bawah kasur nya.

"Lah gue yang punya rumah, gue juga yang di tinggal tidur" ucap Ray.

Berbegas tidur menyusul sahabat nya yang sudah sampai di alam mimpi nya. Tidak sadar Natan memeluk Dafa dan Glad memeluk kaki Ray.




Dafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang