part 3

59 7 0
                                    

Happy reading

Selamat membaca. Maaf jika ada kesalahan, bisa komen ya kalo nemu yang salah.
.
.
.
.

Maaf mungkin ini terakhir kali nya aku bertemu dengan mu

Saat ini Kevin dan sahabat nya pergi terbang ke negara lain, untuk menyelesaikan pekerjaan mereka yang sempat tertunda.

"Lan, udah siap belum?" tanya Kevin.

Kevin masuk ke kamar Lana dan melihat kakak nya sedang berberes untuk keberangkatan mereka.

"

Bentar dulu, ini belum selesai" ucap Lana.

"Tadi malem ngapain aja sih" ucap Kevin malas.

"Tadi malem sih udah niat buat beresin, tapi tiktok manggil-manggil buat di liat" ucap Lana.

"Halah alasan lo, cepetan" ucap Kevin.

"Udah nih udah" ucap Lana.

Kevin membantu Lana membawa koper nya, sedangkan Lana membawa tas kecil dan tote bag.

"Udah siap semua?" tanya Lana.

"Udah"

Mereka berjalan menuju mobil dan supir yang menjalankan nya menuju bandara Bandar Udara Internasional Ahmad Yani.

Di lain tempat, Dafa dan Ray sedang berada si salah satu universitas di Inggris.

"Lo udah nyari buku yang di suruh mrs Nada?" tanya Ray.

"Udah, kemarin gue udah cari,"

"Lo kok gak bareng gue sih" ucap Ray kesal.

"Kemarin gue udah ajak lo, tapi pas ke rumah lo, lo nya gak ada" ucap Dafa santai.

Ray menggerutu, nasip sudah mempunyai teman dingin dan acuh seperti Dafa.

"Eh Ray, lo di cari sama vioni" ucap seseorang teman satu jurusan dengan Ray dan Dafa.

"Halah biar, paling dia pingin caper sama gue" ucap Ray.

"Kependekan lo" ucap Dafa sambil menoyor kepala Ray.

"Gak usah pegang-pegang, bukan muhrim" ucap Dafa.

"Hilih" ucap Ray.

Dafa meninggalkan Ray sendiri yang sedang marah-marah sendiri.

,
,
,

"Ayo lah Lana, bangun!!" Teriak Kevin.

Sangat menyusahkan membangunkan kakak nya yang satu ini.

"Ayo lah kak, ini udah sampe dari 5 menit yang lalu" ucap Kevin.

Kevin menggoyangkan badan kakak nya, perlahan-lahan kedua mata Lana terbuka. Kevin tersenyum lega.

"Apasih vin"

"Udah sampe kak, bangun"

"Hmmm iya"

Lana pergi ke toilet untuk membasuh muka nya.

Mereka turun danlangsung menuju mobil yang akan menjemput mereka.

"Kak kalo lo ketemu sama dia gimana?"

"Biasa aja lah, anggap gak kenal"

"Halah jangan sok lo, paling kalo lo ketemu sama dia lo langsung kabur"

Yap, tebakan Kevin sangat tepat sasaran, Lana tidak yakin dengan ucapan nya sendiri dan berdoa dalam hati supaya diri nya tidak bertemu dengan dia.

.
.
.

Di indonesia, seseorang menyesal akan perbuatan nya kepada anak/ adik nya.

"Gue udah gak becus jadi ayah"

Keluarga tidak harmonis lagi, tidak ada malam hari menonton bersama, belanja, belajar.

Semua berbeda.

"Gara-gara lo, gue gak bisa dapet kasih sayang lagi dari orang tua gue, apapun cara nya gue bakal buat mereka benci lo lagi" ucap Raya.

Raya tersenyum licik, merencanakan sesuatu untuk menarik perhatian seluruh keluarga nya, meskipun kembaran nya meninggal tidak membuat nya jera dan takut.

"Papa, bisa anterin Raya ke taman gak?"

"Maaf Ray, papa gak bisa. Habis ini ada pertemuan sama rekan bisnis"

"Ayolah pa"

"Gak bisa Ray, ngertiin papa dong"

Ray menghentikan kaki nya kesal, setelah semua nya terungkap. Ray tidak mendapatkan perhatian nya seperi dulu.

Agra mengehela nafas, semua nya runyam, berantakan.

"Maafin papa, dulu udah buat kamu kecewa"

Mereka menyesal, mengetahui sesuatu dengan terlambat, tidak bisa mengubah. Pergi di tempat yang lebih baik.

Dafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang