Kiss You

79 12 12
                                    

Perhatian ya teman-teman, untuk yang masih dibawah 18 tahun, bisa diskip bagian flashback 2009.

Harap bijak ya:)


Happy reading guys💜

❣️❣️❣️

Sang surya mulai menampakkan wujudnya. Sinarnya menelusup di balik celah gorden yang belum terbuka sempurna, membuat sang pemilik kamar masih terlelap dengan cantik dibawah selimut pink hello kitty kesayangannya. Sesekali wajah bantal itu menggeliat namun tetap tertidur dengan nyenyak.

Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Membuatnya menggeliat lalu perlahan membuka matanya. Rasanya ia masih sangat mengantuk dan ingin kembali memejamkan mata, tapi ponselnya terus saja berdering membuatnya mendesis.

Hoammm...

Fara menutup mulutnya yang baru saja menguap dan mengucek matanya.
Dengan malas ia mengambil ponselnya di atas nakas.

"Hallo."

"Fara lo baik-baik aja kan? Lo dimana? Lo pulang dengan selamat kan?"

Fara masih mengantuk dan nyawanya belum terkumpul sepenuhnya. Tapi pagi-pagi sudah mendengar suara cempreng sahabatnya itu.

"Hallo??? Fara Lo denger gue kan?"

"Iya gue denger, gue baik-baik aja kok." jawab Fara dengan santai, ia tidak tahan mendengar Windi yang begitu berlebihan menurutnya tapi ia senang juga karena sahabatnya itu peduli padanya.

"Syukurlah. Gue khawatir banget soalnya Lo kan mabuk semalam."

Fara memijit pelan pelipisnya yang sejak tadi memang terasa nyeri. Namun tiba-tiba Fara menutup mulutnya kemudian bangkit dan melempar ponselnya di atas kasur.

Ia berlari kecil menuju kamar mandi dengan tangan yang sudah menutupi mulutnya, rasanya Fara merasa mual dan itu berlangsung terus menerus.
Sampai Fara merasa lemas dan akhirnya ia berjalan menuju dapur, rasanya ia perlu minum air putih untuk memulihkan kembali tubuhnya yang hampir tumbang.

Untung saja ini hari Minggu, jadi ia tidak perlu khawatir karena hari libur. Jadi ia bisa beristirahat dan memulihkan tubuh yang sedikit tidak enak karena mual-mual tadi.

"Kak Fara, semalam Kakak minum-minum ya? Sampai mabuk kayak gitu."

Raina sudah duduk juga di kursi meja makan lalu menatap Kakaknya yang sedang menegak air putih.

"Iya semalam emangnya Kakak sampai mabuk ya?" tanya Fara. "Kakak nggak inget apa-apa, Na."

Gadis remaja berkaos lengan pendek itu sudah menggeleng, ia tidak menyangka Kakaknya mulai berani minum-minum. "Iya, aku yang nyambut Kakak."

"Nyambut?" tanya Fara.

"Kakak nggak inget apa-apa, seinget Kakak ya sampai di depan gang terus Kakak lupa." jelas Fara yang membuat Adiknya itu tersenyum masam.

"Ya jelaslah orang Kakak mabuk dan untungnya Kak Alvi nolongin."

"Hah. Alvi?" Fara terbelalak mendengar penjelasan Raina yang menyangkut pautkan kejadian semalam dengan Alvi.

"Lagian ngapain si Kak Fara minum-minum udah gitu mabuk lagi, nggak baik Kak."

Fara terdiam. Ia tidak tahu kalau sampai mabuk berat, jika ia tahu ia tidak akan minum banyak semalam.

"Harusnya Kak Fara berterima kasih sama dokter Alvi, dia udah capek-capek nganterin sampai rumah."

"Jadi Alvi gendong Kakak?" tanya Fara dengan penasaran.

See You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang