Jealous

66 9 6
                                    

Dengan penampilan seadanya, perempuan yang memakai dress pink soft itu sudah memasuki sebuah kafe. Saat itu juga ia langsung disambut oleh salah satu waitres yang sudah menunggu kehadirannya. Perempuan cantik dengan rambut sedikit di curly itu tak lain adalah Difara Adinda Putri, ia mau tidak mau harus memenuhi janjinya bertemu dengan seseorang malam ini.

"Ini ruangannya, silakan masuk."

Fara tersenyum mengangguk. Ia pun melangkah memasuki sebuah ruangan yang memiliki interior dinding kaca menghadap seluruh sisi kafe bagian lantai bawah. Dari sisi tersebut dapat memperlihatkan aktivitas di setiap sudut kafe tetapi mereka tidak dapat melihat isi dalam ruangan mewah tersebut. Mata bening Fara tidak berkedip sama sekali melihat ruangan yang terlihat begitu mewah nan elegan serta dihias sedemikian rupa.

"Fara?" ujar seseorang yang sudah bangun dari duduknya. Seolah menyambut kedatangan Fara.

"Kak Edo ya?" balas Fara memastikan padahal sudah jelas di dalam ruangan itu hanya ada lelaki tegap yang kini menatapnya.

Lelaki tampan yang dipanggil Kak Edo itu sudah tersenyum, dan mengulurkan tangannya pada Fara.

Fara balas tersenyum dan menyambut uluran tangan lelaki yang seminggu ini selalu berkomunikasi dengannya.

"Silakan."

"Terima kasih," jawab Fara lalu duduk dihadapan lelaki yang berprofesi sebagai polisi.

Fara diam. Ia kembali mengedarkan pandangannya pada seluruh ruangan yang terlihat menakjubkan tersebut, bahkan terkesan romantis dengan harum bunga mawar. Apakah lelaki dihadapannya ini tahu kalau ia suka bunga mawar? Ah mana mungkin karena Fara tidak pernah cerita banyak mengenai dirinya walaupun lelaki itu sering bertanya.

"Kamu lebih cantik dari yang aku bayangkan."

"Terima kasih, Kak." jawab Fara sekenanya.

Gagah, itulah satu kata yang terlontar di dalam hati Fara saat pertama bertemu dengan lelaki bernama Edo tersebut. Pertemuan pertama mereka di sebuah kafe yang memiliki interior modern tetapi tetap nyaman.

Lelaki yang berprofesi sebagai polisi tersebut sedikit banyak bicara dan humble bahkan tak jarang Fara terkekeh karena obrolan hangat keduanya. Setelah makanan mereka datang, keduanya fokus pada makanan masing-masing.

Sesekali Fara menyunggingkan kedua sudut bibirnya, membalas senyuman dari sosok gagah dan tampan yang saat ini duduk di hadapannya. Lelaki yang seminggu ini ingin berkenalan dengannya melalui salah satu rekan kerjanya yaitu Bu Citra. Sebenarnya Fara sendiri tidak berniat bertemu dengan Kakak ipar Citra, tetapi ia tidak bisa terus menghindar dan menolak karena ia akan tidak enak pada Citra.

"Kamu sudah lama menjadi guru?" tanya Surya yang matanya tidak lepas dari sosok cantik dihadapannya.

"Iya sudah hampir 6 tahun, tetapi di sekolah itu baru 2 tahunan." jawab Fara seadanya.

Keduanya sudah menyelesaikan makan malam mereka dengan hikmat.

Edo tersenyum manis, lelaki berlesung pipi itu terus saja tersenyum membuat Fara merasa bersalah sedikit karena sudah sering menolak untuk bertemu. Sejujurnya Fara masih ragu untuk membuka hati setelah dikecewakan oleh orang yang amat ia cintai. Ia hanya tidak ingin hal itu terjadi lagi.

See You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang