Terlalu Cinta

77 10 11
                                    


"Kasian banget dokter Alvi!"

"Iya ngenes abis."

"Mending nikah sama gue aja."

"Ih ya sama gue lah."

"Cakep-cakep tapi disia-siain."

"Nggak punya hati emang anaknya Pak Hasan."

"Iya cantik tapi hatinya nggak."

"Betul banget, kasian dokter Alvi tapi gue jadi ada kesempatan. Ahha!"

"Iya kesempatan terbuka lebar buat kita."


Desas-desus kabar kegagalan pernikahan Alvi dan Rahma sudah menyebar seantero rumah sakit, kabar tersebut menjadi hal yang hangat dibicarakan, seolah menjadi trending topik Rumah Sakit antara seorang dokter dengan putri dokter senior.

Telinga Alvi sudah kebal mendengarkan hal tersebut, ia bahkan beberapa kali tidak sengaja memergoki beberapa perawat dan dokter sedang bergosip ria. Dan Alvi hanya bisa menahan diri, ia malu tapi ini tidak sebanding dengan perasaan Pak Hasan, pasti lelaki tua itu sangat terpukul karena ulah putrinya sendiri.

Alvi tidak bisa berbuat lebih untuk Pak Hasan, ia sudah menghibur sebisa mungkin tapi tetap saja hal itu tidak bisa membuat hati Pak Hasan lega karena Rahma belum ditemukan.

Perempuan bodoh itu tidak bisa dihubungi, seolah menghilang ditelan bumi. Hal yang menyebabkan Pak Hasan khawatir, ia tidak peduli dengan orang-orang yang membicarakannya tapi ia peduli pada putrinya, walau bagaimanapun juga Rahma adalah putri sematawayangnya.

"Sabar ya Vi, pasti Lo risih banget karena semua orang lagi ghibahin Lo dan Rahma."

Dokter Reza yang berada disamping Alvi merangkul sahabat seperjuangannya itu.

"Iya Vi, Lo lagi trending banget di rumah sakit." sahut dokter Alan yang duduk dihadapan Alvi.

"Kamu enggak sendiri Vi, kamu punya aku dan kita yang selalu dukung kamu." imbuh dokter Carissa dengan senyuman yang menawan.

"Ini pasti berlalu, Kak Alvi semangatttttt." dokter Zeela yang duduk disebelah dokter Alan juga ikut menyemangati.

Alvi masih diam, ia masih sibuk menghabiskan makanannya. Siang itu di kantin tepatnya di meja makan berkumpul beberapa dokter, mereka semua terkadang makan bersama dan hari ini mereka semua menyemangati Alvi karena berita yang sangat-sangat membuat heboh sejagat raya.

"Thanks guys, gue enggak apa-apa kok, kalian tenang aja."

Reza menoyor bahu Alvi lalu sok memeluk dengan wajah melas, "Unch sayang, lo kuat, gue yakin lo kuat Vi."

Sementara semua dokter yang ada di meja makan sudah terkekeh geli melihat tingkah dokter Reza yang terlihat konyol demi menghibur sahabatnya.

"Apaan sih Lo, geli gue." Alvi mendorong tubuh Reza yang membuat Reza mendengus sebal. Bisa bayangkan wajah konyol Reza yang terlihat kesal?

"Sekali lagi thanks guys. Gue duluan ya."

Alvi beranjak meninggalkan teman-temannya. Ia melangkah menuju ruang istirahat yang menjadi tempat untuk Alvi sekadar istirahat.

Alvi memijit pelan pelipisnya. Rasanya kepalanya begitu berat, ia butuh istirahat sebentar karena hari ini begitu melelahkan, tidak tetapi memang setiap hari sangat melelahkan dan kali ini ia makin lelah karena terganggu dengan kabar yang beredar di rumah sakit.

See You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang