part 8

515 63 6
                                    

Vote

"Jeongyeon!"

Jimin melihat ke segala sudut kamar nya tetapi ia tak melihat siapapun.

"Dimana sebenarnya dia?...ck... bagaimana ini"

"Jeongyeon!... jeongyeon"

Jimin berteriak sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar.

"Jeong...eh...nur jeongyeon!"

Dan akhirnya Jimin melihat jeongyeon yang tergeletak di lantai dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan.

"Jeongyeon... bangun jeongyeon kenapa kau bisa jatuh... jeongyeon!"

Jimin menepuk-nepuk pipi jeongyeon,tapi tetap saja tak ada pergerakan dari tubuh Jeongyeon.

Jimin melihat tubuh Jeongyeon yang membiru dan seperti nya ini Karna hujan semalam.

Dan sialnya jeongyeon tidak mengganti baju basahnya.

"Sial!... kenapa kau tetap menunggu ku Jeongyeon seharusnya kau pulang dan mengganti bajumu"

Dan akhirnya Jimin mengendong jeongyeon ke luar kamar.

"Siapkan mobil ku!"

Pengawal mengangguk dan dengan segera pergi keluar hotel.

"Bertahanlah Jeong"

Jimin memandangi wajah indah jeongyeon sebentar dan setelah itu dia memasukkan tubuh jeongyeon ke dalam mobil.

.

.

.

.

"Lebih cepat lagi!"

Jimin memarahi pengawalnya yang sedang mengendarai mobil

"Baik pak"

Jimin menemani jeongyeon duduk di belakang dia menaruh jeongyeon di atas pangkuannya.

Jimin terus saja menepuk pipi jeongyeon dengan pelan tapi tetap saja tak ada pergerakan dari jeongyeon.

"K-ku mohon bertahanlah a-aku masih membutuhkan mu"

.

.

.

.

Jimin berlari sambil menggendong Jeongyeon masuk ke dalam rumah sakit.

Dia terlihat benar-benar khawatir terlihat sekali dari wajahnya.

Pengawal-pengawalnya merasa heran dengan sikap tuannya, padahal mereka sangat tau betul jika tuannya ini sangat membenci istrinya tetapi sekarang mengapa berubah?.

Jimin berteriak memanggil dokter di rumah sakit itu seperti orang gila,dia juga bingung dengan dirinya sendiri.

Jimin hanya menganggapnya sebagai rasa kasihan saja dan tidak lebih dari itu.

ISTRI BISUKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang