part 5

554 78 9
                                    

Happy reading

Jangan lupa vote nya
Typo bertebaran...

Jeongyeon mencoba sabar dengan perlakuan Jimin.

jujur saja jeongyeon kecewa Pada Jimin,padahal jeongyeon sudah sangat berharap jika Jimin akan mencoba masakannya untuk yang kedua kali Tapi,itu semua tak pernah terjadi mungkin.

Karna jeongyeon tak ingin lebih larut dalam kesedihannya,Dia pun mengambil sesuatu di dalam tas kecilnya.

Disaat menemukan barang ia cari jeongyeon tersenyum dan mengeluarkan benda yang ternyata benda yang selalu jeongyeon bawa kemana pun.

Al-Qur'an kitab suci dan benda yang sangat jeongyeon cintai melebihi cintanya pada siapapun kecuali,pada Tuhannya Allah SWT.

Dia mulai mengucapkan Lafas basmallah dan memulai bacaannya dalam hati walaupun jeongyeon tak bisa berbicara tapi,bukan berarti hal yang seperti ini tak pernah ia lakukan.

Apalagi jeongyeon adalah seorang guru MTQ dulu dan mungkin sekarang,kalian tau kan Jimin tidak memberikan izin pada jeongyeon.
Dan jeongyeon harus mematuhinya,ini keinginan suaminya dan sebagai seorang istri dia harus menurutinya.

Di ruangan yang sepi itu sekarang terlihat damai apalagi melihat jeongyeon yang sedang membaca Alquran nya, walaupun tak terdengar sepatah katapun dari bibirnya.

Cklek.

Jimin membuka pintu ruangan pribadinya dan dia sedikit kaget melihat jeongyeon disana,Jimin lupa jika jeongyeon belum pulang tadi.

Jimin menghampiri jeongyeon dan memegang bahunya dari belakang.

Satu tangan Jimin sudah mendarat di bahu jeongyeon tapi, jeongyeon tak berkutik sama sekali.

Jimin sedikit kesal dan lebih mengguncangkan tangannya pada bahu jeongyeon tapi,tetap saja jeongyeon belum juga membalikkan tubuhnya menghadap Jimin.

"Dasar!"

Jimin mengerang dan membalikkan tubuh jeongyeon dengan kasar,dan itu membuat tubuh jeongyeon bertabrakan dengan tubuh jimin.

Dan otomatis sekarang tubuh jeongyeon jatuh tepat di atas Jimin.

Mereka bertatapan cukup lama sebenarnya yang menatap hanya jimin sedangkan, jeongyeon sedang menjunjung Al-Qur'an yang tadi hampir saja terlepas dari tangannya.

Jeongyeon menatap Jimin heran kenapa bisa-bisanya Jimin menarik nya sampai seperti ini dan hampir saja Al-Qur'an nya jatuh ke lantai.

Jimin masih saja menatap jeongyeon, ternyata jika diliat-liat jeongyeon begitu cantik dengan alis yang berwana kecoklatan mata yang begitu indah dan juga bibir tipis berwana pink kemerahan itu seketika membuat Jimin ingin menerkamnya.

Mata jeongyeon menatap jimin heran,dia berpikir apa ada sesuatu di wajahnya makanya mata Jimin melihat jeongyeon seperti itu.

Jimin mulai menyingkirkan rambut pirang jeongyeon agar tak menutupi pemandangan indah yang ia lihat sekarang.

Jeongyeon seketika kaget melihat tangan kekar Jimin menyentuh pipinya dan juga menyelipkan rambutnya ke samping telinganya,dan seketika juga pipinya berubah menjadi warna merah merona.

Jimin tersenyum melihat pipi jeongyeon yang memerah itu.

dia mulai mengelus pipi jeongyeon secara perlahan,Jeongyeon juga tersenyum melihat senyuman yang terukir di wajah jimin dan apalagi tidak ada jarak diantara mereka sekarang.

Jimin mendekatkan wajahnya dan mulai merasakan deru nafas dari jeongyeon.

Dan.....













Tok....tok...

"Permisi pak Jimin apa anda di dalam?"

Jimin mengerang,dia benar-benar kesal sekarang, berani-beraninya orang itu menggangu waktunya,apalagi sekarang Waktu yang cocok untuk merasakan aset miliknya.

Disaat pemandangan indah yang membuatnya merasakan sensasi aneh sesaat,tapi malah seseorang menggangu nya,Jimin bersumpah akan membunuh orang tersebut.

"Tunggu disini!"

Pintah Jimin yang hanya dapat dijawab dengan anggukan oleh jeongyeon

Jimin berjalan membuka pintu dan terlihat lah sekertaris nya dan sekaligus mantan kekasih nya itu.

Ya memang rose adalah kekasih jimin tapi sekarang itu tidak lagi karena Jimin mengetahui sifat jahat rose selama ini.

Ya rose selalu memanfaatkan cinta Jimin dan Jimin yang masih bucin pada rose itu pun menerima semua sikap rose padanya.

Hingga akhirnya Jimin sendiri yang mengetahuinya dan ia berjanji tidak akan pernah memberikan rose kesempatan lagi.

Dan kenapa rose bisa bekerja di Perusahaan Jimin itu karna rose yang memohon-mohon pada Jimin untuk memberikannya pekerjaan.

Dengan terpaksa Jimin pun menerimanya karna memang pada saat itu Jimin masih menyimpan rasa kasihannya pada rose.

Tapi itu dulu dan sekarang tidak akan ada lagi,sampai suatu hari nanti dia akan menemukan sekertaris yang benar-benar cocok untuknya dan juga orang yang bisa membuat hatinya kembali berbunga seperti dulu.

Baru saat itu lah Jimin akan memecat rose untuk selamanya bukan hanya dari pekerjaan tapi dari kehidupan,pikiran dan juga hati Jimin.










.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.







Vomennya

ISTRI BISUKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang