ISTRI BISUKU

part 11

Typo bertebaran

Jeongyeon POV.

Apa keputusan ku ini sudah benar?

Apa Jimin disana akan mengkhawatirkan ku?

Bagiamana jika dia tidak menjaga kesehatannya nanti dan dia jatuh sakit?

Siapa yang akan merawatnya.

Huh ayolah jeongyeon kenapa sedari tadi kau memikirkan hal yang tidak penting.

Jimin tidak mungkin mengkhawatirkan mu dia pasti sekarang tengah senang karna kau telah pergi dari hidupnya.

Dan dia pasti sudah kembali pada rose lagi.

Tapi apa semua yang ku lakukan ini sudah benar?

Kenapa hatiku tak merasa yakin?

Kenapa rasanya aku ingin kembali kepada nya.

Ya Allah bantulah hambamu ini tunjukkan kepada hamba jalan apa yang harus hamba ambil.

Sudahlah sekarang yang terpenting aku harus mencari tempat tinggal dulu.

Tapi dimana ini sudah pukul 10:23 malam bagaimana aku mencari tempat Disini.

Huh jika aku menginap di hotel uangku pasti tak akan cukup dan jika di villa pun sama.

Ya Allah kenapa tadi aku tak membawa semua uangku jika begini kan aku jadi susah.

Huh kenapa aku jadi banyak mengeluh sekarang

bagaimana ini apa aku harus tidur dijalan saja.

Terserahlah yang penting aku masih bisa tidur badan ku sudah terlalu remuk sekarang.

Diriku melangkahkan kaki ke arah tempat menunggu halte bus yang mulai terlihat sepi.

Kutaruh tas besar ku sebagai tempat untuk menahan kepala ku agar terasa lebih nyaman.

Ku pejam kan mataku sebentar dan setelah itu mata ku tiba-tiba terbuka lebar saat ada seseorang yang tiba-tiba memberikan uang padaku.

Aku segera berlari menghampiri orang itu lagi.

*Maaf ini uangmu ku kembalikan...aku bukan lah pengemis seperti apa yang kau maksud

Aku memberikan uangku pada nya.

Dan aku segera kembali tapi tiba-tiba langkahku terhenti saat sebuah tangan mencegatku.

"Tunggu"

Aku pun membalikkan tubuhku kembali.

*Ada apa?

Kulihat wajahnya yang tiba-tiba berseri saat melihat ku.

"Bukankah kau wanita yang waktu itu"

Dahiku mengerut.

Wanita yang waktu itu?

Wanita yang mana maksudnya.

Aku saja tak mengenal siapa orang ini dan kenapa dia bisa mengenalku?

*Maaf aku tak mengenal mu permisi

Dia kembali menahanku.

"Aku pria yang pernah menolong mu di trotoar beberapa hari lalu saat plastik belanjaan mu robek"

Ohh jadi dia pria waktu itu pantas saja dia mengenaliku.

*Maaf aku tak mengenalimu sebelumnya

"Tidak masalah"

Dia tersenyum manis kearah ku.

"Apa aku boleh bertanya?"

Aku mengangguk.

"Kenapa kau tidur disana?"

*Ohh itu karna kemuan ku sendiri

"Jangan berbohong"

Lanjutnya

*Aku tak berbohong

"Jika begitu apa kau mau tinggal dulu bersama ku?"

Ternyata aku salah ku kira dia orang yang baik tak sama seperti laki-laki hidung belang di luar sana.

*Maaf aku bukan orang seperti itu

"Tidak! Bukan itu maksudku... maksudku aku bisa membantu mu karna aku memiliki rumah kosong di sebelah rumahku sementara kau bisa tinggal disana"

Aku masih belum percaya.

*Tidak papa aku lebih suka tidur disini

"Dengar aku tau kau pasti takut kan kau mengira aku orang jahat kan? perkenalkan namaku park Suho aku seorang dokter lihat kartu namaku aku hanya ingin membantu itu saja dan jika kau masih belum percaya juga anggap saja kau menyewa rumahku itu kau bisa membayar nya saat kau memiliki uang"

"Dan jika kau masih tak percaya juga....simpanlah kartu namaku ini"

Aku mengambilnya kartu namanya.

Dan Seperti nya benar lagipula jika dia berbohong aku bisa saja melaporkan kartu namanya ini.

*Baiklah aku setuju

"Benarkah?"

*Ia dan kita tidak satu rumahkan?

"Tidak kau tenang saja"

*Baiklah

Jeongyeon POV end
.
.
.
.
.

Brak...

Tubuh Jimin seakan lemas melihat isi surat yang dibuat oleh istrinya itu.

"Argh!!!"

"Ka..kau istri terbodoh!...kau tau itu! Aku benci kau jeongyeon!...aku sangat membenci mu!"

"Hikss"

Isakan kecil namun seakan terdengar nyaring diruangan sunyi itu.

"Kau bilang apa?! Kau menyayangiku?! Cih! Kau tak Sudi! Kau tak pantas untuk menjadi istriku lebih tepatnya kau itu sampah!"

"Dan yah satu lagi jika ini keputusan mu baiklah aku akan ikut"

"Kau ingin aku menikahi rose kan?"

" baiklah aku pastikan aku akan menikahi rose dan ku pastikan juga kau adalah orang pertama yang Menerima undangan dari pernikahan kami"

"Nur jeongyeon!"

.
.
.
.
.
.
.

Vomentnya