1

9.1K 1.1K 167
                                    

"Sudah hamil?"

Yang ditanya berjengit kecil, sebelum menggelengkan kepalanya.

"Sudah membuat?"

"Eum...itu...."

Melirik ke kanan dan kiri, tanpa melihat si penanya. Gugup luar biasa.

Plak~

"Aku sengaja mengambil Soobin agar tidak mengganggu proses pembuatan adik Soobin! Kenapa belum membuat juga?!"

Seokjin hanya bungkam dan berusaha mengalihkan diri dengan bermain bersama si bayi.

"Ini pasti karenamu kan?! Kau yang tidak mau membuat kan?!"

Anggukkan kecil nan takut-takut Seokjin berikan sebagai jawaban.

"Aku...malu...Eomma" cicitnya sangat pelan.

"Astaga...kenapa punya menantu tidak ada yang benar?!"

"Maaf, Eomm-"

TING TONG~

Ini rumah Ibu mertuanya, bukan rumah Seokjin. Hingga ia biarkan saja si Nyonya rumah yang berdiri dan beranjak menuju pintu depan.

Pasti tamunya keluarga ini kan? Tidak mungkin mencarinya.

Lebih baik ia menghabiskan waktu dengan bayinya yang semakin menggemaskan ini kan?

"Soobin memangnya mau punya adik?" tanyanya pada si bayi yang hanya menatap polos ke arahnya.

"Tidak kan ya? Nanti-nanti saja kalau Soobin sudah besar ya? Kalau Soobin sudah sekolah ya?"

Dan menjawabnya sendiri, seolah-olah dirinya paham isi hati dari si kecil.

"Soobin-"

"Seokjin Hyung!"

Huh? Ada yang memanggilnya? Di rumah ini? Dan suara itu terdengar tidak asing di telinganya.

Seokjinpun menolehkan kepalanya pada orang yang memanggil namanya.

"Loh? Yoongi? Jimin?"

Bertanya-tanya dalam hati kenapa dua orang ini datang ke rumah-

'Ah, Jimin kan sepupunya Pak Namjoon'

Dan menjawab dalam hati akan pertanyaannya sendiri.

"Jadi ini ya bayi tampannya?"

Yang lebih berisi mendekati Seokjin dan Soobin.

"Hei, kau belum mencuci tanganmu. Jangan seenaknya menyentuh cucuku dengan tangan kotormu itu"

Namun ditarik kembali oleh si Nyonya rumah.

"Aku hanya ingin memegang anak tampan ini!"

"Kubilang cuci tangan dulu!"

"Aku sudah bersih!"

"Kau kotor! Cuci tanganmu!"

"Aku bersih!"

Dan perdebatan itu terjadi. Mulai saling berteriak satu sama lain, seperti tak ada yang mau mengalah.

-*123*-

"Loh Hyung tidak tinggal disini? Kenapa?"

"Eum...aku tinggal di...apartemen"

"Apa karena nenek sihir itu? Hyung tidak mau tinggal bersama nenek itu kan?"

Yoongi mulai mengambil camilan milik Soobin yang ada di toples depannya. Bersama si bayi yang juga ikut makan di pangkuannya.

Fathers [Namjin/Minyoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang