12

6.6K 1K 159
                                    

"Kau berbuat apa lagi sekarang?"

Seokjin hanya cemberut sambil menimang-nimang sang bayi yang akan terjun ke alam mimpi. Soobin barusaja menyusu dan kini bayi itu nampak sangat mengantuk. Sudah menguap berulang kali.

"Bisa-bisanya Namjoon sendiri yang berinisiatif menitipkan anak dan istrinya disini. Pasti kau melakukan sesuatu padanya kan?"

Sang mertua terus saja memojokkannya.

"Aku tidak melakukan apapun, Eomma" sahut Seokjin akhirnya.

Si mertua tentu saja sama sekali tak percaya. Tetap melayangkan tatapan curiganya pada sang menantu.

"Sudah kubilang berikan service yang memuaskan di ranjang kan? Namjoon pasti kurang puas atau kau tidak memberikannya, ya?" tuduh Nyonya Kim tanpa ragu.

Seokjin menutup telinga anaknya, meski nyatanya bayinya belum paham apa yang mereka bicarakan. Dan lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya. Tidur dalam pelukan sang Ibu.

"Aku selalu memberikannya, Eomma" sahutnya tak terima dituduh.

"Lalu sudah hamil?"

Kali ini Seokjin diam saja.

"Kau ini mandul apa?"

Seokjin melotot. Tuduhan macam apa lagi ini?!

"Jangan bicara aneh-aneh, Eomma"

"Membuat Soobin saja sekali langsung jadi, kenapa adiknya Soobin lama sekali?!"

"Aku juga tidak tahu, Eomma" cicit Seokjin pelan.

Kemudian meletakkan Soobin di kasur kecilnya. Menata sedemikian rupa hingga bayi itu nyaman dan pulas dalam tidurnya sebelum kembali berbincang dengan sang mertua.

"Kapan terakhir kali kau haid?"

"Aku pria, Eomma"

Sang mertua lalu menepuk pelan keningnya.

"Lalu bagaimana caranya mengetahui kau hamil atau tidak?! Dasar bodoh"

Benar juga. Umumnya kalau wanita bisa diketahui dari masa bulanannya. Kalau pria sepertinya bagaimana?

"Yah...aku juga tidak tahu, Eomma" cicitnya pelan.

"Waktu mengandung Soobin memangnya bagaimana?"

Seokjin diam sejenak, terpikirkan kembali ke masa itu.

"Aku...pingsan, Eomma. Lalu diperiksa di rumah sakit, lalu-"

"Sudah. Lalu sekarang, aku harus menunggumu pingsan baru aku tahu kalau kau hamil, begitu?"

Seokjin kembali diam. Pertanyaan dari sang mertua selalu memojokkannya hingga tak mampu menjawab lagi.

"Sudah, tak ada waktu lagi. Kita harus ke dokter dan bertanya kenapa kau tak segera hamil"

Terkejut saat tiba-tiba sang mertua menariknya keluar rumah.

"Eomma, Soobin-"

"Ada banyak orang di rumahku, jangan mengkhawatirkannya"

Benar juga. Rumah sebesar ini tidak mungkin hanya dihuni oleh sepasang manula saja kan.

-*123*-

Dan disinilah mereka sekarang. Antri di depan ruang periksa kandungan. Diantara beberapa Ibu hamil dan suami mereka.

Ia yakin dianggap aneh oleh orang-orang di sekitarnya sekarang. Bayangkan saja, dirinya yang merupakan pemuda tampan datang bersama sosok wanita paruh baya ke dokter kandungan.

Fathers [Namjin/Minyoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang