8

6.7K 998 163
                                    

Karena aku polos, jadi...

Skip time 😎😏

-*123*-

"Bagaimana Hyung, bulan madunya?"

Baru juga masuk kelas, sudah ditanyai hal yang membuat Seokjin merona malu.

"Eum...yah...begitulah"

"Apa yang Hyung lakukan disana? Pasti menyenangkan"

Seokjin hanya tersenyum kaku sambil mengelus tengkuknya yang tidak gatal itu. Mana mungkin ia menjawab pertanyaan itu?!

Kring~

"Ah, sebentar ya"

Bunyi dering ponsel baru Seokjin mengganggu percakapan singkat mereka.

Ya, ponsel baru. Namjoon benar-benar membelikan untuknya saat bulan madu kemarin. Dan sudah ia isi ponsel itu dengan ratusan, bahkan ribuan foto Soobin yang selalu ia lihat saat akan tidur.

Mungkin hampir tidak ada fotonya ataupun foto Namjoon disana. Kalaupun ada, pasti sedang menggendong atau memangku Soobin.

Seokjin tersenyum saat melihat foto si penelpon. Suami dan anaknya.

"Ya, Halo?" sapa Seokjin ramah.

"Hari ini aku tidak ke kampus. Ada pertemuan penting, jadi aku harus di kantor seharian"

Seokjin mengangguk-angguk, meski orang di seberang sana tak melihatnya.

"Kenapa tidak berhenti saja menjadi pengajar?"

Seokjin sedikit menjauhkan dirinya dari teman-teman sekelasnya. Berharap tak ada yang mendengar ataupun memperhatikannya.

"Aku bisa stres kalau hanya bergelut dengan dokumen-dokumen seperti ini"

Seokjin menghembuskan nafas panjangnya. Suaminya ini memang cukup unik. Mengajar hanya untuk menyegarkan otak dan pikirannya.

Yah, efek terlalu pintar juga mungkin. Tidak seperti dirinya.

"Ya sudah. Apa nanti Namjoon makan malam di rumah?"

"Tentu saja. Aku tidak akan pulang sampai malam"

"Mau makan apa?"

Dan percakapan via telpon itu berlanjut hingga Seokjin hanya bisa tersenyum-senyum di pojok kelas. Hatinya menghangat berbicara begini dengan sang suami.

-*123*-

"Hyung benar-benar tidak ingin pulang bersama kami?"

Seokjin menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Aku harus berbelanja dulu sebelum pulang" tolaknya halus.

"Oh, ya sudah kalau begitu. Hati-hati ya Hyung"

Seokjin mengangguk dan melambaikan tangannya. Merasa lucu dengan pasangan yang lebih pendek darinya itu berjalan beriringan sambil bergandengan tangan. Seperti anak-anak saja.

"Aku harus belanja untuk nanti malam" gumamnya sambil berjalan santai keluar kampusnya.

Dengan ransel di punggungnya, serta baju dan sepatu yang tidak terlalu resmi, pasti tak ada yang menyangka jika Seokjin sudah menikah. Bahkan sudah memiliki satu anak.

"Aku tidak sabar bertemu Soo-"

"Seokjin"

Langkah riangnya terhenti saat ada suara yang memanggilnya. Suara berat yang bukan milik sang suami, karena ia hafal benar bagaimana suara rendah suaminya itu.

Fathers [Namjin/Minyoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang