11

6.6K 1K 103
                                    

"Hiks"

"Sudah kubilang kalau pet shopnya tutup kan?"

"Tapi, Namjoon. Anjingnya-"

Bahkan Seokjin tidak mampu melanjutkan kalimatnya sendiri. Air matanya sudah tumpah-tumpah tanpa ia sadari.

"Lagipula siapa yang akan menjaga anjingnya kalau kita memeliharanya? Kau kuliah sampai siang dan ke rumah Eomma setelahnya. Aku juga bekerja sampai malam"

Seokjin menunduk. Tidak ingin membenarkan meski apa yang suaminya ucapkan memang benar adanya.

Berjalan lunglai ke arah kamarnya. Meninggalkan Namjoon yang hanya bisa menghembuskan nafas panjangnya.

"Dia kenapa sih?!"

Sambil mengacak rambutnya, Namjoonpun mengikuti langkah Seokjin ke kamar.

Menggapai daun pintu yang tak ia sadari pintu kamar itu sudah tertutup saja.

"Loh?"

Bingung ketika ia gagal membuka pintu itu.

"Seokjin? Kenapa mengunci pintunya?"

Di apartemen itu hanya ada mereka berdua. Untuk apa pula mengunci pintu selain pintu depan?

"Seokjin?"

Berusaha memanggil sang istri yang tidak menanggapinya. Dan terus mencoba membuka pintu di depannya, yang sepertinya sia-sia saja rasanya.

Kembali mengacak rambut untuk kedua kalinya, Namjoonpun akhirnya berbalik dan kembali ke sofa ruang tengah saja.

"Hhh~ aku tidur disini saja"

Meski nyatanya masih ada kamar tamu, entah kenapa Namjoon lebih memilih disini saja.

"Lelah sekali" gumamnya seraya menata tubuh panjangnya yang sudah melewati sofa.

Kelelahan, tanpa butuh waktu lama akhirnya Namjoonpun terlelap.

-*123*-

"Maafkan aku, Namjoon"

Seokjin yang terbangun dari tidurnya terkejut mendapati sang suami yang tidur di sofa depan kamarnya. Kamar mereka lebih tepatnya.

Dan kini mereka tengah sarapan berdua.

Dengan perasaan sangat bersalah milik Seokjin. Yang bahkan tidak mampu mengangkat kepalanya. Malu.

"Sudahlah. Kau sudah minta maaf tadi, Seokjin"

"Tapi karenaku.... Namjoon jadi tidur di sofa" balas Seokjin pelan.

"Ya, ini salahmu karena mengunci pintu kamar kita. Dan salahku karena lebih memilih tidur di sofa daripada di kamar tamu. Impas kan?"

Penyelesaian masalah yang cukup sederhana. Karena bagi Namjoon, bukan masalah yang perlu diperpanjang.

"Apa Soobin belum bangun?" tanya Namjoon mengalihkan topik pembicaraan.

"Sudah tadi. Tapi setelah mandi dan menyusu, dia tidur lagi"

Namjoon terkekeh kecil mendengarnya.

"Hari ini ada kelas?"

Dan merekapun kembali berbincang ringan sambil menikmati sarapan pagi. Seperti biasanya seperti tak pernah terjadi apapun sebelumnya.

"Soobin ikut ke kampus ya, Namjoon?"

Baru berapa menit kedamaian itu berlangsung, Seokjin kembali membuat kerutan di kening sang suami muncul.

"Eum...tapi Seokjin. Aku kan-"

"Namjoon setuju kan?"

"Aku tidak se-"

Fathers [Namjin/Minyoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang