13

7.3K 1K 139
                                    

"Jimin"

"Hm"

"Kenapa aku semakin gendut begini?"

"Karena kau hamil"

"Apa semua orang hamil gendut seperti aku begini?"

"Tidak. Hanya kau yang gendut"

Plak~

"Sudah, tidur saja. Jangan banyak bicara"

Mereka kini tengah bergelung di atas ranjang. Saling memeluk dan dengan si suami yang masih memejamkan kedua matanya.

"Nanti kalau bayinya sudah keluar, apa aku tidak gendut lagi?"

"Sudah kubilang, kau itu gendut dari awal. Hamil atau tidak sama sa- akh! Kenapa menggigitku?!"

Akhirnya kedua mata sipit itu terbuka karena terkejut. Ada gigi tajam yang menancap di lengannya.

"Pokoknya aku akan diet setelah melahirkan nanti! Jimin lihat saja, aku akan langsing dan-"

"Ssstttt.... Sudah, sudah tidur saja. Mimpimu terlalu jauh"

"Jimin!"

Dan akhirnya mereka kembali tidur. Dengan Jimin yang langsung memeluk tubuh berisi itu erat. Tak membiarkan tubuh itu bergerak banyak.

"Aku tak perduli kau gendut, pendek atau miskin sekalipun. Yang penting-"

"Jimin mencintaiku?" potong Yoongi dengan nada berharapnya.

"Yang penting kau tidak merepotkanku saja"

"Jimin!!"

-*123*-

"Kenapa senyum-senyum begitu?"

Seokjin menggelengkan kepalanya. Menatap sosok sang suami yang baru saja pulang dan kini tengah menikmati masakannya.

"Eum... Namjoon"

"Ya?"

"Nanti... Nanti... Nanti..."

Namjoon yang sudah terlanjur mendongak itu menunggu apa yang akan Seokjin katakan padanya.

"Nanti kita... Makan di luar ya?"

Namjoonpun menganggukkan kepala saja. Kemudian kembali menikmati makanannya.

"Ya, terserahmu saja"

Seokjinpun tersenyum puas. Kembali dengan pose senyum-senyumnya sambil menopang dagu dengan tangannya.

"Soobin dimana?"

"Di rumah Eomma"

Namjoon kembali mengangguk-angguk. Sudah kembali ke rumah neneknya rupanya.

"Aku tadi...menemui Saera lagi"

Senyum Seokjinpun luntur seketika.

"Aku terburu-buru tadi, jadi baru sempat memberitahumu sekarang" lanjut Namjoon.

Seokjinpun berdiri, kemudian tanpa mengatakan apapun langsung beranjak menuju kamarnya. Menutup pintunya dengan sangat keras.

"Seokjin?"

Dan tentunya Namjoon mengikutinya.

Namjoon kira pintu kamarnya terkunci, nyatanya ia bisa membuka pintu yang barusaja dibanting itu dengan mudahnya.

Dan menemukan sosok yang kini menjadi istrinya itu tengah bergelung dengan selimutnya.

"Seokjin"

Didekatinya buntalan itu. Duduk di sebelahnya.

"Seokjin" ulangnya karena tak mendapatkan jawaban.

Fathers [Namjin/Minyoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang