5. Kecelakaan

959 115 1
                                    

Malam ini kamu menunggu mingyu di ruang tamu,, jantungmu berdegup kencang,, keringat dingin membasahi pelipis mu.

Tak lama terdengar mobil memasuki garasi kamu yakin jika itu mingyu,, namun ketika mingyu memasuki rumah ia mengandeng perempuan yang kamu yakini jika itu Eunji perempuan yang beberapa hari lalu datang kerumah ini.

Mingyu hanya melirik mu sekilas lalu pergi memasuki kamarnya dengan wanita itu.
Kamu hanya bisa menutup mulut dengan tangan dan menangis,, dengan cepat kamu memasuki kamar mu dan melempar testpack itu kesembarang arah.

Menutupi wajahmu dengan bantal dan menangis lagi,, bagaimana tidak? Suaminya dengan terang terangan mengandeng perempuan lain masuk kedalam rumahnya,, dasar pria gila.

Pagi ini kamu bangun dengan keadaan yang tidak baik,, mata sembab dan rambut acak acakan. Setelah mandi kamu membuat sarapan hanya roti bakar dengan selai kacang kesukaanmu kamu menikmati nya dengan segelas susu hangat.

Namun selera makanmu tiba tiba hilang saat melihat Eunji keluar dari kamar mingyu,, kamu bingung sebab ia berjalan kearah mu.
"Lihat saja,, aku akan menyingkirkan mu dengan mudah setelah ini"
Katanya lalu berjalan meninggalkan dapur yang kamu ketahui dia sudah pergi dari rumah ini.

Tepat pukul 1 siang mingyu pergi dengan tergesa-gesa,, kemana pria itu pergi? Kamu tidak ambil pusing,, lalu melanjutkan membaca buku mu.

Jam 4 sore,, entah apa yang kamu rasakan main mingyu terus mengusik pikiranmu,, kamu ragu ingin menelfon mingyu,, kamu takut mingyu malah marah jika kamu menelfon nya saat sedang sibuk.

Namun keinginan mu lebih besar dibandingkan rasa takutmu,, kau memencet tombol untuk menelfon mingyu.
Tidak ada jawaban hingga seorang polisi mengangkat telfon mu,, yang mengatakan bahwa mingyu mengalami kecelakaan.

Ternyata ini yang membuatmu gelisah sedari tadi. Namun kenapa kamu gelisah? Apakah benih cinta itu sudah tumbuh?

Sesampainya kamu dirumah sakit kamu melihat mingyu yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan perban di kepala nya.
Setetes cairan bening menetes membasahi pipimu. Kamu menangis melihat mingyu yang seperti itu,, kenapa kamu menangis? Bahkan dia sudah melukai hatimu.

Kamu memutuskan untuk memasuki ruangan Mingyu dengan sekresek buah yang kamu beli di supermarket.
Tanganmu terangkat untuk membelai rambut coklat mingyu yang semakin panjang,, andai mingyu bias bersikap baik dan mau menerima pernikahan ini,, ini semua tidak terjadi. Lagi lagi air mata mu jatuh.

Seperti terganggu mingyu membuka matanya,, dengan sepontan kamu menarik kembali tangan yang berada di kepala mingyu. Mingyu menatapmu aneh,, entah apa yang pria itu pikirkan,, didalam pikiranmu kamu terus bertanya apakah dia mengalami hilang ingatan?.

Sepertinya tidak,, karena sekarang ia sudah menatapmu dengan tatapan tidak suka,, kamu yang ditatap hanya dapat menunduk dan tidak berani mengangkat kembali kepalamu,, hingga suster datang membawa nampan nya berisi bubur dan air putih.

Suster itu hanya meletakkan nya diatas meja lalu pergi,, kamu melihat mangkuk itu,, dalam pikiran mu kamu merasa ragu ingin menyuapi mingyu.

Dengan keberanian penuh kamu mengambil nya lalu menyodorkan satu suap bubur kedepan mulutnya.
"Aku bisa makan sendiri"
Bantah nya lalu mengalihkan pandangan kearah lain.
"Kau masih sakit Kim,, biar aku yang menyuapi mu bubur ini"

Tidak ada jawaban dari mingyu,, lalu kamu menyodorkan bubur tepat didepan mulut mingyu,, tanpa menolak mingyu memakan satu suap yang kamu berikan tadi,, tidak ada percakapan hingga bubur itu habis.

"Kau tau aku kecelakaan?"
Tanya mingyu kepadamu,, baru kali ini mingyu membuka percakapan.
"Polisi yang menelponku"
Jawab mu seadanya.

Dirt... Drirt..

Ponsel mingyu bergetar,, pandanganmu tertuju pada nama yang muncul pada layar ponsel mingyu.
Eunji. Lagi lagi perempuan itu hadir,, sungguh aku sudah pusing dengan semua ini.

TBC

[1] Without Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang