[1] Without Love ✓

7. Eunji Hamil

Without Love || K. Mingyu
Ft. You

Saat ingin memegang kenop pintu kamu samar samar terdengar suara eunji,, ternyata dia belum pulang,, dasar wanita tidak tau malu.

"Mingyu! Aku hamil anakmu!"

"Apa?! Itu tidak mungkin,, Eunji?! Jangan membodohi ku"

"Tidak!,, tadi aku pergi ke dokter kandungan dan dia mengatakan aku hamil MINGYU!"

"ITU TIDAK MUNGKIN!"

"Kau ingat 2 hari setelah kau menikah dengan wanita itu?! Kau mabuk di apartemenku! KAU INGAT SEKARANG?!"

Sunyi,, setelah Eunji mengakhiri kalimatnya,, matamu memanas air sudah terjun dengan bebas dari pelupuk mata mu.
Sungguh,, kecewa,, marah,, sedih,, bercampur menjadi satu. Kamu berlari menuju kamar mandi untuk menumpahkan semua air matamu itu.

Sesampainya di kamar mandi kamu menangis,, sungguh hatimu sakit,, mungkin kali ini sudah hancur.
"Kau tidak apa apa?"
Tanya seorang wanita yang sudah berumur,, wajahnya yang sedikit keriput membuatmu yakin jika ia sudah tua. Entah mengapa kamu berani memeluk seseorang yang kamu sendiri tidak tau itu siapa.

"Menangisalah nak jika itu membuatmu lega"
Katanya lalu mengusap punggung mu.
Sekitar 5 menit tangismu sudah mereda.

"Sekarang kau sudah siap untuk bercerita?"
Tanya ibu itu lagi,, kamu hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Suamiku menghamili wanita lain"
Jawabmu lalu menangis lagi. Ibu itu terkejut,, bagaimana tidak,, semua orang yakin jika kamu baru saja menikah.
"Astaga,, kau ingat nak jika karma itu ada"
Kata ibu itu lalu melepas pelukanmu

"Yasudah bersabarlah,, ibu keluar dulu"
Katanya lalu keluar meninggalkan mu sendiri.
Kamu menatap pantulan dirimu di cermin.
Karma pasti ada,, biar Karama yang akan membalasmu Kim –pikirmu dalam hati.

Ceklek...

Apa yang kamu lihat? Mingyu baru saja mencium bibir Eunji didepan matamu. Gila,, DASAR PRIA GILA.
Apa ini skenario yang Tuhan berikan? Andai aku bisa memilih hidupku mungkin sekarang aku sudah bahagia dengan seseorang yang benar benar mencintaiku.

Kini kamu sudah tidak tahan dengan air mata yang sejak tadi tertahan di pelupuk mata mu,, kau berlari sekencang mungkin menuju keluar rumah sakit,, seperti orang gila,, sekarang kamu berjalan tanpa arah,, entah kemana,, yang terpenting menjauh dari rumah sakit.

Kamu melirik jam yang melingkar dipergelangan tangan mu,, tepat pukul 1 lebih 6 menit. Kau tetap menangis hingga klakson mobil Sanha terdengar.
"Nuna,, sedang apa kau disini? Kenapa kau menangis nuna?"
Sanha terlihat sangat khawatir akibat melihat keadaanmu.

"Tidak apa apa,, antar aku ke rumah ibu"
Katamu lalu menghapus air mata yang keluar tanpa henti.
"Tapi eomma sedang tidak ada dirumah,, nuna"
"Antar aku saja,, san"

Setelah sampai rumah dan benar kata Sanha eomma tidak ada dirumah,, huft... Setidaknya biarkan aku melupakan masalah ku dengan mingyu saat ini.

"Nuna,, kau memiliki masalah?" Sanha datang dengan segelas air jeruk ditangannya.
"Hm,, banyak sekali,, dimana Jeonghan?"
Tanyamu pada Sanha yang sedang meminum jeruk nya.

"Hyung? Dia sedang– itu dia"
Terlihat pria manis sedang berdiri diambang pintu.
"Y/n? Tumben"
Kata jeonghan lalu duduk disebelahmu.

"Izinkan aku tidur disini untuk malam ini saja"
Jeonghan menatapmu curiga.
"Ada apa? Bukannya kau seharusnya menunggu mingyu di rumah sakit?"
Kata jeonghan

"Ah,, di sana ada ibu mingyu,, aku tidur disini untuk malam ini saja"
Katamu lalu menatap manik mata jeonghan
"Ah,, jangan bilang kau memiliki masalah dengan mingyu?"
Tebak jeonghan yang benar.

"Tidak,, hanya saja aku merindukan kamarku yang dulu,, apakah kamar ku berubah?"
Tanyamu pada jeonghan
"Ya! Kamarmu sudah menjadi gudang nuna! Hahahaha"
Sanha terlihat mengejekmu.

"Yak! Dasar anak nakal!"
Ucapmu laku memukul keras lengan Sanha.
"Aduh! Ampun nuna,, kau bisa tidur di kamarku,, biar aku yang tidur bersama jeonghan Hyung"
Katanya lalu kamu memberhentikan pukulan ke lengan Sanha.

TBC