why me? || chapter 04

77 5 0
                                    

Kaila tak hentinya mengumpat kesal,sesekali dia menendang batu kecil di taman yang berada di komplek rumahnya.Gadis itu kesal dan marah setelah pulang dari rumah sakit tadi.Perkataan dokter varo tadi masih melekat di pikirannya.

Awalnya kaila menganggap itu hanya sebuah bualan,tapi sorot mata laki laki itu penuh dengan binar kesungguhan.Ini yang membuat dirinya terus dilanda rasa gelisah.

Jujur hati kaila mengahangat mendengar penuturan dokter varo tadi,tapi kaila sadar bahkan sangat sadar jika dokter varo sudah memiliki seorang istri yang sangat sempurna.

Lamunan kaila seketika buyar oleh suara notifikasi dari handpone yang terletak disampingnya duduk.Kaila mendengus kesal setelah melihat nama yang tertera disana.

Awalnya dia mengacuhkan saja pesan dari laki laki itu,toh palingan hanya basa basi.Tapi untuk ketiga kalinya handphone miliknya berdering lagi,menampilkan telepon masuk dari orang yang sama.

"halo."

Terdengar suara yang memanggilnya penuh kelembutan dari seberang sana.Kaila hanya diam,mulutnya seakan terkunci hanya untuk sekedar menyapa balik.

"kaila,are you there?"

Untuk apa dokter varo menelpon dirinya jam segini,sebentar lagi jam makan malam kan.Apa laki laki itu tidak memiliki rencana dinner atau hanya sekedar makan malam dengan keluarga kecilnya.

"kamu sudah sampai dirumah?"

Tidak ada respon dari kaila,dia hanya diam saja tidak merespon tapi terus mendengar kalimat apa yang dikatakan laki laki itu selanjutnya.

"jawab dong kai,jangan bikin saya khawatir gini."

Terdengar helaan nafas berat dari seberang sana.Varo tanpaknya kesal karna dirinya terus didiami oleh kaila.

"saya sudah dirumah se jam yang lalu kok dok,gak usah khawatir gitu."

Bohong kaila,padahal gadis itu duduk ditaman ini sejak pulang dari rumah sakit tadi.Tunggu apa kaila tidak salah dengar tadi,itu suara celsea yang meminta dokter varo untuk segera makan malam.Jujur hati kaila sakit mendengar itu,dokter varo sudah memiliki istri itu kenyataannya.

"syukurlah,saya tutup dulu ya kai.Sebenarnya saya hanya ingin memastikan itu saja kok.Saya mau makan malam dulu,kamu juga ya jangan lewatkan makan malammu.Bye kai."

Terdengar sambungan telpon yang terputus,apa laki laki itu memiliki banyak waktu luang.Sampai sampai menelpon dirinya hanya untuk memastikan ini saja.Setau kaila dokter varo itu sangat sibuk dari dulu,tapi sekarang dia meluangkan waktunya hanya untuk menelpon kaila.

Kaila merasa ini sangat berlebihan,jujur hatinya kembali menghangat.Perhatian kecil seperti ini yang membuat kaila selalu luluh dengan laki laki itu.

Kaila pusing dia memijit pelipisnya sendiri.kapan usahanya melupakan dokter varo bisa berhasil,ika saja sikap laki laki itu terus seperti ini.

Kaila melirik ke arah samping saat merasakan seseorang menduduki bagian kosong disamping tempatnya duduk.

"pak gavin?"

Kaila kebingungan,ngapain gurunya itu ditaman ini.Ikut duduk disampinya duduk,ingat malam malam begini.

"Ngapain bapak disini?"

Kaila celengak celenguk mencoba mencari mobil pak gavin,tapi tidak ada.Apa gurunya ini jalan kaki,tapi rasanya itu tidak mungkin.Berbagai pertanyaan menyerang kaila saat ini.

"terserah saya dong mau ngapain aja saya disini."

Apa apan ini kan dirinya hanya ingin bertanya,kenapa jawaban pak gavin sedingin itu.Kaila berdecak kesal,sikap otoriternya terlalu mendominasi dan kaila benci itu.

why me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang