Aneh

446 59 23
                                    

Sejak hari itu, [YN] tinggal secara sembunyi-sembunyi di kamar Dazai. Akan ada dua penjaga yang mengawasi ruangan Dazai. Bila seseorang memaksa untuk masuk ke dalam atau [YN] butuh sesuatu untuk dilakukan.

Itu adalah hari setelah Dazai membawanya kembali. Perlahan ia bangun dari tempat tidur dan melihat dirinya tak mengenakan pakaian apapun. Namun, pagi itu ia juga tak menemukan Dazai.

"Mungkin dia sudah pergi bekerja. Bagaimana pun, aku tak pernah menyangka dapat kembali kemari,"

Ia mencoba mengingat apa saja yang ia lakukan dengan Dazai kemarin. Wajahnya langsung memerah, ia menutupi wajahnya seraya menghentakkan kedua kaki ke tempat tidur.

"Apa ada masalah, [YN]-san?!" seru dua penjaga di depan pintu.

"T-tidak. Aku baik baik saja," [YN] menghela napas panjang. Ia masih tak menyangka melakukan hal seperti itu dengan Dazai. Jika ia di dunia nyata, hal itu sangat taboo dilakukan untuk wanita dan pria yang belum menikah.

"Aku dengan mudahnya memberi seluruh tubuhku pada Dazai. Tapi saat aku mengingat wajahnya saat itu. Aku tidak bisa meninggalkannya sendiri," [YN] mengerti bagaimana rasanya kekosongan dalam diri. Dan ia melihat semua itu di mata Dazai. Sekali pun Dazai bersamanya.

"Apa dia benar-benar mencintaiku?" wanita itu menggelengkan kepalanya. Bukan hal itu yang penting untuk saat ini.

Ia menuruni tempat tidur dengan selimut tipis untuk menutupi tubuhnya lalu masuk ke kamar mandi.

Setelah 30 menit, ia berjalan keluar dan itulah yang ia pikirkan sejak tadi, "Apa yang kupakai hari ini?" ia melihat pakaiannya kemarin masih berserakan di lantai. Semuanya kotor bahkan dalamannya di robek Dazai. "Dia memang mengerikan. Sekarang apa yang harus kupakai? Tidak mungkin aku memakai pakaian dalamnyakan?!" kembali wajah [YN] memerah. Ia langsung menghapus bayangan kotornya itu.

"Untuk sekarang, pasti ada sesuatu yang bisa kupakai di lemari Dazai,"

Dengan selembar handuk yang menutupi tubuhnya, [YN] membuka lemari Dazai. Ia hanya menemukan kemeja putih yang sangat banyak, serta jas hitam dan semua yang selalu Dazai gunakan setiap hari.

"KENAPA ISI LEMARINYA SAMA SEMUA?!" tukasnya.

Karena tak punya pilihan lain, dirinya hanya mengambil kemeja putih Dazai untuk menutupi tubuhnya sementara. Ia mengambil selimut tipis tadi dan melipatnya. Setelah itu ia lilitkan dibagian pinggang hingga lutut untuk menutupi bagian bawah dan mengikatnya dengan ikat pinggang milik Dazai.

"Untung saja aku melihat tutorial di youtube,"

Ia mengambil sebuah koran yang tak terpakai di tempat sampah. Karena sampah hanya kertas saja, ia pikir itu bukan masalah. [YN] pun mengambil pakaiannya kemarin dan melipatnya. Lalu ia balut dengan koran.

Krrieett
Perlahan ia membuka pintu kamar Dazai. Kedua penjaga di depan langsung menoleh padanya.

"Uhm.. Apa aku bisa meminta tolong pada kalian? Sepertinya aku tak bisa keluar dari sini, benar bukan?"

"Benar. Dazai-san ingin kami menjaga Anda di dalam,"

"Begitu rupanya. Bisa bantu aku? Aku butuh pakaian ini untuk siang ini. Karena aku tak punya pakaian lain. Bisa kalian pergi ke laundry dan mencucinya?" pinta [YN]. Mereka pun menerima baju yang [YN] sudah tutupi dengan koran.

"Baik. Kami akan membawanya ke sana,"

"Terima kasih. Ah iya, aku juga butuh sesuatu untuk dimakan,"

"Baik,"

Setelah mendengar itu, [YN] kembali menutup pintu dan melihat sekitar kamar Dazai yang dipenuhi sampah kertas, buku di mana mana serta beberapa map dokumen yang berantakan.

It can't be!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang