Teach

7.5K 1K 93
                                    

Mingyu tampak bersemangat hari ini, bahkan ia sengaja meninggalkan beberapa pekerjaan yang meraung memanggil minta dijamah. Pasalnya, hari ini Mingyu hendak mengajarkan beberapa kata atau kalimat untuk mempermudah komunikasinya dengan seseorang. Tentu saja bukan anak kecil yang akan Mingyu ajari, melainkan anak anjing yang menjelma dalam tubuh tinggi semampai, Wonwoo.

Berbagai persiapan telah ia kerjakan semalaman suntuk, demi materi yang akan ia ajarkan. Dan sekarang, ia terduduk manis dengan setelan kemeja biru muda dipadukan dengan celana bahan satin tipis panjang yang menutup rapi kaki jenjang. Satu tangannya memegang bulpoin dan satu tangannya lagi mengayun memanggil Wonwoo untuk mendekat.

Wonwoo berjalan mendekat setelah melihat ayunan tangan sang majikan. Dengan langkah kecil bersemangat ia dengan polosnya mendudukkan diri di samping Mingyu, yang membuat pria itu sedikit terheran dan mendorong pelan.

“Bukan duduk di sini, tapi di situ.” Mingyu menunjuk ke arah sebrang meja yang masih kosong. Wonwoo akhirnya mengangguk─beranjak lalu duduk di tempat yang Mingyu maksud.

“Bagus.” Mingyu mengambil kacamata bacanya sebelum memulai materi. Namun tak lama setelah ia memasangkan kacamata bacanya, Wonwoo menarik lengan Mingyu dan menggerutu kecil.

“Apa?” Tanya Mingyu yang tak langsung di jawab oleh Wonwoo. Anak anjing itu terus menggerutu sembari menarik lengan kemeja Mingyu; membuat pria yang lebih tinggi merasa kesal.

“Katakan, kau mau apa? Kau lapar?” Wonwoo menggeleng pelan, bibirnya mengerucut lucu.

“Kau mau buang air?” Wonwoo kembali menggeleng.

“Lalu apa?” Wonwoo kemudian mengangkat satu tangannya dan menujuk tepat di depan kedua matanya. Membuat Mingyu bingung dengan apa yang di maksud.

“Kau mau ...., aku?” Memproses keinginan Wonwoo yang begitu menyulitkan membuat Mingyu memilih jalan pintas yang begitu memalukan; mengorbankan harga diri.

Wonwoo menggeleng, namun ada selipan tawa ringan di sana. Bahkan Mingyu bisa melihat dengan jelas deretan gigi rapi milik Wonwoo.

“Apa? Kacamata?” Wonwoo membulatkan kedua mata. Kedua tangannya memukul keras meja belajar.

“Kau mau kacamata?” Dan sedetik kemudian Mingyu melepas kacamata miliknya dan membantu memasangkannya.

Gurat ayu semakin tercipta, membuat Mingyu harus terdiam beberapa saat untuk memproses keindahan yang tersuguh nyata di depan mata.

“Anf!” Teriakan Wonwoo menyadarkan Mingyu. Dengan dehaman pelan, ia kembali fokus dan membolak-balikkan buku di hadapannya. Tak tahu saja jika saat ini dirinya sedang salah tingkah.

“Baiklah Wonwoo, hari ini kau akan belajar.” Wonwoo mengangguk. Matanya terlihat fokus dan begitu memperhatikan Mingyu; membuat pria itu kembali salah tingkah dengan perhatian Wonwoo yang berlebihan.

“Coba kau tirukan apa yang aku ucap.” Mingyu menuliskan satu kalimat dasar perkenalan yang akan ia ajarkan pertama kali kepada Wonwoo.

Namaku, Wonwoo.

“Coba ucapkan kata ini, Namaku Wonwoo.” Mingyu dengan sabar mengulang-ulang kalimat hingga Wonwoo menirukan. Namun hasilnya nihil, Wonwoo hanya membuka mulut tapi tak bersuara. Membuat Mingyu halus mengusap dada sabar dengan kelakuan Wonwoo.

“Coba kau tirukan dengan suara.” Mingyu menuntun lagi agar Wonwoo mau menyuarakan kalimat pengenalan namanya. Dan hasilnya tetap sama, Wonwoo tidak mau bersuara barang sedikitpun.

“Hah! Ini ternyata susah.” Mingyu menyerah, ia menyandarkan kepala pada dudukan sofa sembari menghela nafas berat. Pikirnya, setelah Wonwoo mempercayakan dirinya bahwa ia adalah majikan yang baik, anak anjing itu mau berbicara layaknya manusia ─bagaimanapun, penampilan Wonwoo tetaplah seperti manusia pada umumnya.

[✔️] Puppy's House | MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang