Mingyu terbiasa bangun pagi, namun tidak untuk hari ini. Dengan alasan long─weekend Mingyu meneruskan jam tidurnya sampai ia mendengar suara berisik yang cukup menganggu di pagi hari.
Mingyu menyibak selimut dan memperhatikan ranjang Bobpul dan Tori yang terlihat kosong. Pikirannya langsung menuju ke arah dua bulu-bulu gemas itu. Mungkin Bobpul dan Tori sedang lapar sehingga membuat kekacauan di dapur.
“Bobpul?” Mingyu yang masih menggunakan piyama biru terlihat turun langsung ke dapur untuk menemui anak anjing kesayangannya. Saat melewati ruang tengah ─tepat di sofa milik Wonwoo─ Mingyu juga tak menemukan Wonwoo.
“Bobpul? Tori? Wonwoo?” Mingyu mengabsen satu per satu lalu bergegas menuju ke arah dapur. Dan benar saja, dapur yang semula rapi mendadak berantakan saat melihat ketiga anak anjing itu tampak sedang bermain dengan bola udara. Mingyu juga bisa melihat antusias Wonwoo yang tinggi saat menyundul bola-bola, disusul dengan Bobpul dan Tori yang ada di belakangnya.
Mingyu hanya bisa menghela nafas berat, hari tenangnya mendadak kacau karena jadwal pertama yang ia miliki pagi ini adalah: membersihkan dapur.
“Wonwoo, jangan mengacau lagi. Duduk diam di sofa. Biarkan Bobpul dan Tori saja yang bermain.” Wonwoo yang tengah asik menyundul bola mendadak menghentikan kegiatannya dan menatap nyalang ke arah Mingyu.
“Anf!” Wonwoo berjalan mendekati Mingyu dan menarik lengan pria itu─memberi gigitan kecil yang cukup menyakitkan.
“Ah─sakit!” Mingyu buru-buru menjauhkan kepala Wonwoo dan menangkup wajah bulatnya.
“Wonwoo, kau harus bisa diajak bekerja sama, oke? Patuh dan turuti. Paham?” Wonwoo yang tak suka dengan perintah Mingyu mendadak murung. Kakinya ia hentak-hetakkan pertanda kesal mendengar larangan sang majikan.
“Tidak. Duduk di sofa.” Wonwoo mencebikkan bibir sambil berlalu, meninggalkan Mingyu yang sibuk memasang senyum aneh setelah melihat Wonwoo marah.
“Ada-ada saja.” Gumamnya pelan.
Sembari membersihkan kekacauan di dapur, Mingyu sekalian membuat sarapan untuk dirinya dan Wonwoo. Mengenai beberapa info yang ia dapat, mahluk hybrid masih bisa makan makanan manusia. Sebenarnya juga ─sumber info yang Mingyu dapat─ mahluk hybrid pada umumnya mewariskan 65% sifat manusia dan 35% gabungannya. Tapi Mingyu masih tak paham kenapa Wonwoo enggan berbicara dengan bahasa manusia sedangkan Wonwoo selalu mengangguk mengerti seolah paham dengan bahasa yang Mingyu ucapkan.
Ini aneh.
Mingyu tak bisa menyimpan rasa penasaran ini lama-lama. Sudah seminggu lebih dan Wonwoo masih penuh dengan misteri.
Setelah selesai dengan urusan dapur dan memasak, Mingyu langsung menyajikan masakan yang tak seberapa itu di meja makan. Kemudian memberi isyarat kepada Wonwoo untuk duduk di kursi sebrang.
“Makan.” Wonwoo mengangguk. Kebetulan sekali Wonwoo hanya bisa menggunakan sendok meskipun cara makannya masih terlihat seperti anak kecil ─belepotan─ dan Mingyu sedikit mewajarkan hal itu.
“Wonwoo, ada yang ingin aku tanyakan.” Wonwoo menatap lurus dengan tatapan polosnya, seperti memberi isyarat memperbolehkan Mingyu bertanya.
“Kau bisa bahasa manusia kan?” Wonwoo mengalihkan arah pandangnya. Makanan yang semula lahap dimakan kini jadi tak enak di pandang. Melihat gerak-gerik aneh yang Wonwoo tunjukkan, membuat Mingyu yakin 100% bahwa sebenarnya Wonwoo bisa berbicara seperti dirinya.
“Baiklah, kita bicarakan nanti. Sekarang habiskan.” Setelah berbicara Mingyu beranjak dan meninggalkan Wonwoo─memikirkan cara supaya Wonwoo mau lebih terbuka dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Puppy's House | Meanie
FanfictionKehidupan biasa tentang sibuknya Mingyu mengurus tiga anak anjing kesayangannya. Hybrid!AU