[Special Chapter] Heat?! [1]

4.4K 402 17
                                    

Mingyu menikmati segala hal yang ia dapat sekarang. Pekerjaan dengan gaji tinggi, apartment sederhana namun sangat nyaman, kedua anak anjing yang ia sayangi, serta manusia hybrid yang ada dalam hidupnya. Meskipun awalnya sulit, ia mulai terbiasa untuk mengurus Wonwoo dengan segala keunikannya. Namun ada satu hal yang Mingyu tak pernah persiapkan, satu hal penting saat Wonwoo mulai menginjak usia remaja.

"Wonwoo!" Mingyu terkejut saat mendapati Wonwoo menurunkan celananya di depan Tori dan hendak menggapai anak anjing itu. Dengan cepat Mingyu berjalan dan menghentikan aksi Wonwoo.

"Astaga! Apa yang kau lakukan?!" Ucap Mingyu dengan nada yang tak bersahabat. Saat ini ia menyelamatkan Tori terlebih dahulu dengan memasukkan di ruang kerjanya. Lalu kembali ke ruang tengah; di mana Wonwoo berada.

"Kau kenapa?" Wonwoo tak menjawab, ia terdiam dengan wajah yang menunduk; kedua tangannya terkepal di atas paha. Mingyu menelisik satu per satu dan mendapati keanehan di sana.

"Kenapa kau melepas celanamu dan memaksa Tori untuk mendekat?" Kali ini Mingyu lebih lembut. Ia juga ikut bersimpuh sembari merendahkan tubuh untuk melihat wajah Wonwoo.

"Wonwoo?" Yang dipanggil tak menyahut, tapi Mingyu sadar ada yang aneh sekarang. Tubuh Wonwoo terlihat bergetar dan tak sengaja ia melihat ke arah celana Wonwoo (yang setengah terlepas) dan mendapati pemandangan tabu.

Mingyu tak bisa memikirkan alasan apa yang membuat Wonwoo bertindak demikian, karena Wonwoo tetap dalam posisinya dan tak mau mengeluarkan sepatah kata.

"Hei, aku minta maaf, okay? Sekarang katakan, kau kenapa?" Wonwoo perlahan mendongak, dan satu hal yang Mingyu tangkap adalah ekspresi memelas Wonwoo yang tak kuasa untuk ditolak.

"Astaga, kau kenapa?!" Mingyu kembali mendekat. Kali ini kedua tangannya menangkup ke arah kedua pipi Wonwoo. Namun lagi-lagi Wonwoo tetap bungkam tak berucap sama sekali. Namun lama kelamaan ekspresi memohon itu tergantikan oleh ekspresi kesakitan yang ditahan. Mingyu mendadak panik dan langsung membopong Wonwoo untuk menuju ke kamar.

Wonwoo tak mau berbaring, ia malah terduduk dengan kedua paha yang merapat. Mingyu semakin kebingungan dengan apa yang terjadi, sontak ia mengambil gawai yang ada di meja dan segera menghubungi Minghao untuk mencari tahu.

Mingyu menyadari bahwa Wonwoo sudah memasuki usia remaja (dalam konteks hybridnya) dan ia juga menyadari satu hal bahwa manusia hybrid mengalami heat.

Setelah mendapat informasi dari Minghao, Mingyu tak langsung menjumpai Wonwoo, ia hanya terdiam di sofa sembari memikirkan semua informasi yang diterima. Jika menalar dengan logika manusia, tentu hal ini sangat aneh. Namun saat ini Mingyu dihadapkan dengan teknologi canggih yang membuatnya terheran-heran.

Tentu Mingyu masih ingat perkataan Minghao tentang persenan sifat anak anjing yang ada di tubuh Wonwoo―dan itu sangat tinggi―sehingga menyebabkan kecenderungan (sifat alamiah hewan) berlaku pada Wonwoo.

Mingyu juga memikirkan tentang saran Minghao untuk membeli mainan untuk membantu Wonwoo melalui proses masa-masa heatnya. Tapi ia masih menyangkal, 'Kenapa harus sex toys?' dan berbagai macam pikiran kolot lain.

"Astaga, bisa gila kalau seperti ini." Mingyu benar-benar pusing. Ia tak berpengalaman, ia juga tak pernah mengurus masa kawin anjingnya. Apalagi sekarang dihadapkan dengan situasi heat manusia hybrid. Mingyu sungguh pusing.

Dengan langkah ragu Mingyu kembali memasuki kamar dan mendekat ke arah Wonwoo.

Tiba-tiba ia teringat tentang perkataan Minghao untuk tidak bersentuhan fisik yang menyebabkan rangsangan pada tubuh Wonwoo. Sehingga Mingyu kini berdiri agak jauh dari ranjang.

"Maaf aku baru tahu kalau kau mengalami heat. Aku juga tidak tahu cara membantumu bagaimana." Wonwoo hanya mengangguk paham. Ia justru merasa sedih karena harus membebani Mingyu. Bahkan saat ini ia menahan semua keinginan yang meronta-ronta minta dilepaskan.

"Maaf, Mingyu." Ucap Wonwoo lirih.

"Tidak, kau tidak perlu minta maaf. Sekarang katakan apa yang bisa meringankannya?" Wonwoo menggeleng pelan sebagai jawaban. Ia juga tak tahu bagaimana menghadapi situasi ini―perdana dalam masa heat.

Kemudian Mingyu kembli teringat tentang saran Minghao, tapi ia urungkan, karena Wonwoo mungkin tak tahu bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut.

"Apa sakit?" Wonwoo mengangguk.

"Harus bagaimana ya?" Mingyu berjalan mondar-mandir di sana, memikirkan segala cara yang memiliki risiko rendah untuk membantu Wonwoo. Tapi tak ada, ia menghadapi jalan buntu.

"Wonwoo," Mingyu kembali mendekat dan meletakan tangannya di bahu Wonwoo. Reaksinya cukup luar biasa, baru kali ini Mingyu mendengar Wonwoo mendesah. "Astaga, maaf!" Ucap Mingyu kemudian.

Wonwoo semakin merapatkan kedua pahanya, ia juga menggigit bibir bawah setelah sentuhan Mingyu. Itu gila, Wonwoo seperti merasakan sengatan listrik yang dingin di tubuh panasnya. Tapi sentuhan itu juga berbahaya, kini sesuatu mulai membesar dan terasa sakit saat Wonwoo tak memberi celah untuk berdiri.

"Bisakah Mingyu keluar?" Mohon Wonwoo―dengan seluruh pertahanan yang tersisa.

"Kau kesakitan, Wonwoo?" Ia mengangguk lemah. Ujung matanya berair menahan semua itu, apalagi setelah sentuhan Mingyu. Ia seperti tak bisa menahannya lagi.

"Mingyu...keluar," Kata Wonwoo sebelum menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Kepalanya menyembul di balik selimut dan memohon Mingyu untuk memberinya waktu sampai ia berhasil menuntaskan sendiri.

"Wonwoo mohon, Mingyu keluar..." Mingyu tak tega, ia tak bisa melihat Wonwoo menahan semua itu sendirian―meskipun tak tahu apa yang dirasakan Wonwoo.

"Tidak, aku akan membantumu, kemarilah." Dan Mingyu memilih cara dengan risiko paling tinggi.

―tbc.

Author note's:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author note's:

Sebenernya pengen keluarin special chapter yg ini dari lama, tapi baru kesampean sekarang xixixiii *kaabuuuur*

See u next chapter🙈

[✔️] Puppy's House | MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang